Advertisement

TPA Piyungan Ditutup, Bantul Siapkan 4 Lokasi Calon TPST

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 28 Juli 2023 - 05:57 WIB
Sunartono
TPA Piyungan Ditutup, Bantul Siapkan 4 Lokasi Calon TPST Puluhan truk pengangkut sampah mengantre untuk menurunkan muatan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, Rabu (8/1/2020). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kabupaten Bantul bersiap mengolah sampahnya melalui 4 Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di wilayahnya seiring dengan penuhnya kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan Bantul sedang menyiapkan empat lokasi yang akan digunakan sebagai TPST. Empat lokasi tersebut yakni di Modalan, Kapanewon Banguntapan; Niten, Kapanewon Kasihan; Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan; dan Kalurahan Murtigading, Kapewon Sanden. 

Advertisement

Menurut Halim saat ini pembangunan TPST Modalan dan Niten sedang dalam proses pembangunan. Kemudian untuk TPST di Guwosari dan Murtigading selama ini telah beroperasi. 

BACA JUGA : Penampungan Sampah Sementara TPA Piyungan Tetap di Cangkringan? Ini Syarat yang Diajukan Warga

“Kemudian yang sudah ada di [TPST] Guwosari akan kita dukung karena itu milik kelurahan, di Panggungharjo juga akan kita dukung pengembangannya dan [TPST] Murtigading sedang kami kembangkan,” katanya, Kamis (28/7/2023). 

Ia menyampaikan selama ini Kabupaten Bantul juga telah mengalokasikan Rp.50 juta per padukuhan untuk Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Pedukuhan (PPBMP) yang dapat digunakan untuk mengolah sampah. 

“[Dana PPBMP] Dimanfaatkan untuk diantaranya pengelolaan sampah tingkat padukuhan, jadi dengan pemilahan sampah sejak dari padukuhan bahkan sejak dari rumah tangga, itu nanti akan terjadi pengurangan timbunan sampah yang dibuang ke Piyungan,” katanya. 

Dia juga mengharapkan masyarakat dapat mengolah sampah disetiap rumah tangga. Menurutnya, pengolahan sampah berbasis rumah tangga tersebut dapat mengurangi volume sampah secara signifikan. 

“Kalau setiap rumah tangga melakukan pemilahan 80 persen sampah itu selesai, tinggal kita memikirkan bagaimana sampah organik. sampah organik selama ini ditimbun, tetapi harus dipastikan yang ditimbun hanya sampah organik,” katanya. 

Dengan begitu, menurut Halim pengolahan sampah dapat dilakukan pada masing-masing padukuhan, sehingga nantinya sampah yang dibuang ke TPA Piyungan dapat menurun jumlahnya.  “Kalau ini berjalan Insyaallah Bantul tidak lagi membuang sampah di [TPA] Piyungan,” katanya.

BACA JUGA : TPA Piyungan Ditutup, Pemulung Kebingungan, Sebagian Pulang Kampung

Menurut Halim saat ini pihaknya tengah menghitung kapasitas yang dapat ditampung dalam TPST yang ada di Kabupaten Bantul. Dia pun menyampaikan, dengan kondisi darurat sampah yang terjadi saat ini, diharapan Kabupaten Bantul dan Sleman dapat mengolah sampah secara mandiri. Kemudian apabila dimungkinkan, Halim juga tidak menutup kemungkinan sampah Kota Jogja dapat diolah di Bantul. 

“Kami sedang hitung, kota mungkin dibagi ke Sleman Kulonprogo dan Bantul. Tidak semuanya di Bantul, selama ini Bantul menampung tiga daerah. Ini nanti Sleman diharapkan juga menampung sebagian sampah kota, Bantul juga, Kulonprogo juga. Setidaknya Sleman dan Bantul diharapkan mandiri, kapasitasnya membantu Kota, Sleman juga ikut membantu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Siapkan Aturan Baru Terkait BPJS Ketenagakerjaan

News
| Selasa, 17 September 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage

Wisata
| Minggu, 15 September 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement