Becak Listrik di Malioboro Terus Dikembangkan, Dishub DIY: Targetnya 400 Unit
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengembangan becak listrik untuk mendukung program Malioboro rendah emisi (Malioboro Low Emision) masuk babak baru. Saat ini sudah diproduksi 38 unit becak listrik yang siap dioperasikan. Sebanyak 38 unit becak listrik ini terdiri dari dua jenis, yaitu becak listrik wisata dan becak kayuh yang mendukung tenaga listrik.
Becak listrik tersebut diproduksi oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DIY dengan target 400 unit becak listrik serupa hingga 2025 mendatang saat program Malioboro Low Emision dilakukan.
Advertisement
Tak hanya becak listrik, Dishub DIY juga akan membangun stasiun pengisian baterai becak listrik. “Stasiun pengisian baterainya akan dibangun 2024 mendatang di Ketandan, sekitar empat unit mesin pengisian baterai akan kami bangun,” kata Plt Kepala Dishub DIY Sumariyoto, Senin (31/7/2023).
BACA JUGA: Malioboro Bakal Jadi Zona Rendah Emisi, Area Parkir Abu Bakar Ali Segera Dibongkar
Kehadiran becak listrik dan stasiun pengisian baterai di Malioboro, jelas Sumariyoto, untuk mengganti bencak motor yang masih beroperasi di kawasan yang nantinya melarang kendaraan berbahan fosil masuk itu. “Kami juga tengah berkoordinasi dengan perkumpulan becak motor Malioboro, minggu ini ada pertemuan dengan mereka membahas konversi kendaraan ini,” ujar dia.
Nantinya, 400 unit becak listrik ini akan dikerjasamakan dengan pelaku becak motor. “Bentuk kerja samanya masih akan dibahas, kalau dari kami rencananya akan memprioritaskan perkumpulan becak motor yang sudah berbadan hukum. Seperti koperasi becak motor, agar kerja samanya terjalin dengan baik. Tetapi nanti tetap melibatkan pelaku becak motor semuanya,” terangnya.
Selain itu, Sumariyoto menyebut dinasnya juga tengah mengerjakan rencana peraturan gubernur terkait becak listrik. “Kami tidak membatasi produksi becak listrik, swasta juga akan dilibatkan dalam produksi ini. Prinsipnya nanti kami memberikan rekomendasi izin, dan melakukan pengawasan kelaikan operasi becak listrik di Malioboro,” jelasnya.
Pengaturan becak listrik Malioboro, jelas Sumariyoto, diperlukan untuk memastikan angkutan wisatawan yang akan berkunjung tetap terlayani. “Karena tidak boleh ada kendaraan bahan bakar fosil masuk Malioboro, maka kendaraan listrik ini perlu pengaturan bersama,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement