Dari Target Ratusan Miliar Rupiah, PAD Kulonprogo Semester I/2023 Baru Rp43 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kulonprogo mencatatkan pendapatan asli daerah (PAD) selama semester I/2023 baru mencapai Rp43,074 miliar.
Angka tersebut hanya berasal dari pajak daerah belum termasuk retribusi dan lainnya.
Advertisement
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran dan Penetapan Pajak Daerah BKAD Kulonprogo, Chris Agung Pramudi mengatakan bahwa sebelum APBD Perubahan, Pemkab Kulonprogo memiliki target PAD 2023 khusus dari pajak mencapai Rp104,7 miliar. “PAD 2023 terdiri dari pajak, retribusi, dan lain-lain. Nah, khusus dari pajak, target PAD Kulonprogo sebesar Rp104,7 miliar,” kata Chris, Selasa (1/8/2023).
Dari target tersebut, realisasi PAD sampai akhir Juni 2023 mencapai Rp43,074 miliar. Angka tersebut berasal dari berbagai jenis pajak seperti pajak hotel, restoran, reklame, penerangan jalan, parkir, air tanah, mineral bukan logam, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB P2), dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). “Realisasi tertinggi berasal dari PBB P2 sebesar Rp13,8 miliar. Kedua, BPHTB dengan Rp9,6 miliar dan disusul penerangan jalan Rp8,5 miliar,” katanya.
BACA JUGA: Setengah Tahun, PAD Gunungkidul Belum Ada Separuh dari Target
Chris menegaskan pajak hotel dan restoran juga menjadi sektor yang potensial menyumbang pajak besar. Setiap tahun, pajak dari sektor tersebut mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut dipicu adanya Yogyakarta International Airport (YIA) dan pembangunan yang mulai masif di Perbukitan Menoreh.
“Nanti sekitar September 2023 akan ada perubahan. Soalnya seperti hotel Ibbis dulu kan belum beroperasi tapi sekarang sudah. Jadi bisa dihitung. Ada beberapa restoran baru juga,” ucapanya.
Lebih jauh, Chris menyinggung mengenai pengurangan pajak PBB P2 Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Katanya, terdapat beberapa titik lahan di kawasan YIA yang disewa pihak lain seperti pipa Pertamina dan jalan. “Itu minta dikeluarkan dari beban pembayaran PBB P2. Jadi ya kemungkinan akan turun. Setelah keluar penetapan baru kami dapat sampaikan,” kata dia.
Dari total luas lahan YIA, akan ada pengurangan beban seluas 186.000 meter persegi. Empat titik telah dikeluarkan dari beban pembayaran PBB P2 pada tahun 2021 dan 2022. Sisanya sepuluh titik baru akan dikeluarkan pada 2023.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Evaluasi Dan Pengendalian Pendapatan Daerah BKAD Kulonprogo, Okti Putri Nastiti, mengatakan total target PAD Kabupaten Kulonprogo per 30 Juni 2023 mencapai Rp281,3 miliar. “Komponen PAD itu ada pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lalu lain-lain PAD yang sah,” kata Okti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu dan KPU Kulonprogo Bersiap Masuki Masa Tenang dan Pemilihan
- Terdampak Bencana Hidrometeorologi, TPS di Bantul Boleh Pindah Saat Hari Coblosan
- Proyek Taman Jalan Affandi Ditargetkan Rampung Awal Desember, Ini Jenis Pohon yang Ditanam
- Status Siaga Darurat Bencana DIY Diperpanjang hingga 2 Januari 2025
- Kalah dari PSBS, Pelatih PSS Akui Materi Latihan 3 Pekan Terakhir Tak Jalan di Lapangan
Advertisement
Advertisement