Advertisement

Sesar Opak di Jogja Masih Aktif, Picu Gempa Magnitudo 6,6

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 06 Agustus 2023 - 10:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Sesar Opak di Jogja Masih Aktif, Picu Gempa Magnitudo 6,6 Sesar opak - geopark

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sumber gempa sesar opak di Daerah Istimewa Yogyakarta masih terus aktif. Tak cuma gempa, di sisi Selatan DIY ada potensi tsunami dari pantai Selatan Jawa.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa keberadaan sumber gempa Sesar Opak di DIY, yang memiliki magnitudo tertarget M6,6 dan sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dengan magnitudo tertarget M 8,7 di selatan Jawa masih terus aktif. Tak cuma gempa, kata dia, ada potensi tsunami setinggi 8-10 meter yang bisa menerjang pantai Selatan Jawa.

Advertisement

BACA JUGA: Karakteristik Gempa di Jogja Beda dengan Wilayah Lain

"Sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya. Sedangkan di Samudra Hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif," ungkap Dwikorita dikutip dari laman resmi BMKG.

Dwikorita memaparkan, Sesar Opak adalah patahan yang berada di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di sekitar aliran Sungai Opak. Panjang jalur sesarnya mencapai 45 kilometer di sepanjang aliran Sungai Opak.

Sungai Opak sendiri berhulu dari lereng Gunung Merapi, lalu mengalir ke selatan dengan muara langsung ke Samudra Hindia di Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aktivitas Sesar Opak sendiri pernah menyebabkan gempa bumi merusak pada 27 Mei 2006 yang menewaskan 6.234 orang.

Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan bahwa saat ini mulai tampak adanya gejala peningkatan aktivitas kegempaan akibat Sesar Opak.

Salah satunya adalah gempa dengan Magnituda 6.0 di Kabupaten Bantul 30 Juni 2023 lalu. Namun demikian, gempa tersebut hanya menyebabkan kerusakan ringan. Menurut Dwikorita, hal ini salah satunya berkat antisipasi struktur bangunan yang cukup baik di daerah Bantul.

"Peluang periode ulang untuk terjadi gerakan lagi atau pengunciannya mulai lepas tampak dari aktivitas kegempaannya yang saat ini mulai meningkat. Kesiap-siagaan masyarakat harus terus ditingkatkan, jangan terputus," tegasnya.

Maka dari itu, menurutnya, pelatihan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Langkah ini penting untuk terus meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan (sustainable resilience).

"Jadi tidak boleh berhenti upaya mitigasi dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Khususnya yang tinggal di wilayah pesisir karena ancaman tsunami juga menghantui selain gempa bumi," tambah dia.

BACA JUGA: BMKG Siapkan Skenario Terburuk Gempa dan Tsunami di Selatan Jogja

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan ketangguhan sangat diperlukan. Negara-negara di ASEAN dapat saling bertukar nilai, ilmu, serta pengalaman terutama terkait kebencanaan yang melibatkan sipil-militer, menuju One ASEAN, One Response.

"Terkait penanggulangan bencana, [termasuk sesar Opak] kita telah bekerjasama dengan seluruh negara yang ada di wilayah ASEAN ini. Semuanya sudah terjalin dengan kokoh dengan saling membantu jika terjadi bencana di negara-negara kawasan Asia Tenggara," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kementan Kawal Sistem Pompanisasi Lahan Pertanian Atasi Dampak El Nino

News
| Sabtu, 27 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement