Advertisement

Asal Usul Teknik Sosrobahu Dipakai Membangun Tiang Pancang Tol Jogja Solo Seksi 2 Ruas Junction Sleman-Trihanggo

Sunartono
Minggu, 06 Agustus 2023 - 19:37 WIB
Sunartono
Asal Usul Teknik Sosrobahu Dipakai Membangun Tiang Pancang Tol Jogja Solo Seksi 2 Ruas Junction Sleman-Trihanggo Pembangunan Tol Jogja Solo. - Istimewa/PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM)\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Proyek Pembangunan tol Jogja Solo seksi 3 ruas Junction Sleman-Trihanggo mulai dibangun. Salah satu Teknik yang digunakan adalah populer dengan sosrobahu. Sebuah Teknik konstruksi yang tidak menganggu arus lalu lintas.

Kepastian penggunaan Teknik ini diungkap oleh Kepala Dinas Perhubungan Sleman Arif Permana. Tiang pancang tol yang dibangun di atas Ringroad nantinya akan dibangun dengan konstruksi sosrobahu yang dapat diputar. Konstruksi model ini dinilai tidak memakan banyak jalan sehingga sisa jalur yang ada dapat dilewati kendaraan.

Advertisement

BACA JUGA : Begini Tahapan Pelaksanaan Pengadaan Lahan Tol Solo-Jogja-Kulonprogo Seksi 3

Teknik sosrobahu merupakan salah satu metode pembangunan lengan beton pada proyek konstruksi tol Jogja Solo, di mana lengan jalan layang mulanya akan diposisikan sejak dengan lalu lintas jalan di bawahnya, tidak melintang. Lalu setelah rampung atau akan digunakan, lengan jalan layang akan diputar 90 derajat melintang. "Model sosrobahu yang bisa diputar. Teknisnya supaya dia enggak makan badan jalan selebar mungkin. Jadi dia searah jalan, baru nanti diputar kalau sudah jadi," jelasnya.

Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang ditemukan sang Tjokorda Raka Sukawati. Teknik ini dapat membantu membuat jalan laying perkotaan dengan ruang terbatas. Sehingga proses Pembangunan tidak terlalu menganggu aktivitas masyarakat perkotaan.

Insinyur Tjokorda Raka Sukawati adalah lulusan teknik sipil ITB artinya pencetus lahirnya teknik Sosrobahu. Dikutip dari berbagai sumber, konsep teknik Sosrobahu terinspirasi ketika dia sedang memperbaiki mobil Mercedes miliknya menggunakan dongkrak hidrolik. Ia menerapkan prinsip ini buat mengangkat serta memindahkan beton fondasi pembangunan jalan laying dengan melakukan sejumlah eksperimen.

Setelah dengan rumus Sukawati serta fluida yg tepat, Tjokorda mengerjakan rancangan finalnya, yakni sebuah landasan putar yang diberinama Landasan Putar Bebas hambatan (LPBH). LPBH ini merupakan dua piringan besi yang saling menangkup dengan teba; 5 cm dan diameter 80 cm mampu menahan beban 625 ton.

Pada ruang antara kedua piringan tersebut, dipompakan minyak oli, kemudian epilog karet untuk menyekat rongga antara tepian piring besi itu buat menjaga minyak agar tidak terdorong keluar ketika ditekan dengan pompa buat mengangkat beton. Selanjutnya cakram bagian atas serta beton fondasi akan terangkat ke atas. Hal ini menyebabkan cakram atas dan cakram bawah terpisah dan mempunyai celah yang terisi minyak.

Cakram atas serta beton yang terangkat bisa diputar, cakram atas akan licin terhadap cakram bawah.  Kondisi licin ini akibat minyak saling menekan di antara kedua cakram. Oleh karena itu pondasi yang awalnya dibangun searah menggunakan jalan raya dapat diputar sejauh 90 derajat. Itulah konsep dasar sosrobahu rancangan Tjokorda.

BACA JUGA : Tol Jogja Solo Seksi 2 Junction Sleman-Trihanggo Mulai Dibangun, Ini Lokasi Jaringan Pipa PDAM Terkena Dampak

Sosrobahu sangat dibutuhkan untuk membangun konstruksi jalan layang di atas suatu jalan tanpa menutup akses lalu lintas. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun tiang jalan terlebih dahulu, dilengkapi dengan kepala tiang yang berbentuk segi enam menggunakan cakram pemutar berisi minyak di dalamnya.

Setelah cakram pemutar terpasang, konstruksi beton jalanan wajib dilakukan searah dengan jalur lalu lintas. Konstruksi beton jalanan dilakukan dengan menempatkan penyanggah besi di bawahnya. Jika konstruksi beton tegak lurus terhadap arah jalur lalu lintas, penyangga besi itu akan menyumbat jalur kemudian lintas.

Adapun jika konstruksi beton diposisikan sejajar arah lalu lintas, penyangga besi tidak akan menutupi jalur lalu lintas. Sosrobahu menciptakan pondasi jalan layang tanpa menutup arus kemudian lintas. Menggunakan cakram temuan Tjokorda, masalah dapat diatasi.

Teknik ini diterapkan untuk pembangunan tiang tol Jogja Solo Seksi 3 ruas Junction Sleman-Trihanggo yang berada di ringroad utara Sleman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rabu Biru Foundation dan InJourney Kolaborasi Sukseskan Pertanian Berkelanjutan dengan Teknologi Drone

News
| Selasa, 03 Desember 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement