Advertisement

Perusahaan Mebel Swedia Tertarik Kelola Sampah Piyungan

Stefani Yulindriani & Triyo Handoko
Selasa, 15 Agustus 2023 - 18:02 WIB
Budi Cahyana
Perusahaan Mebel Swedia Tertarik Kelola Sampah Piyungan Sejumlah armada pengangkut sampah lalu lalang di sekitar TPA Piyungan, beberapa waktu lalu. - Harian Jogja/Dok.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Lima investor tertarik mengolah sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, salah satunya perusahaan mebel ternama dari Swedia, IKEA.

Selain IKEA, PLN juga berminat menanamkan modal dalam industri pengolahan sampah di Piyungan.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, menjelaskan sudah ada lima badan usaha atau investor yang menawarkan teknologi pengolahan sampah di TPST Piyungan. IKEA Indonesia juga menawarkan pengolahan sampah plastik DIY. “Kalau plastik di-recycle, IKEA sudah siap menampung,” katanya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Senin (14/8).

IKEA adalah perusahaan mebel global yang berbasis di Swedia. IKEA memiliki beberapa produk berbahan dasar limbah plastik, antara lain boneka, tas, dan pintu kabinet. IKEA Indonesia juga mendeklarasikan mulai 2030 hanya akan menggunakan plastik daur ulang atau yang dapat diperbarui sebagai bahan dasar pembuatan produknya.

Selain IKEA, ada pula PLN yang juga menawarkan agar sampah di DIY diolah menjadi energi listrik. PLN telah berhasil mengolah sampah menjadi brisket atau pelet untuk campuran batu bara (co-firing) di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

“Kalau sampah dibakar, keluar energi listrik,” kata Benny.

Sementara, tawaran investor lainnya belum diungkapkan secara spesifik oleh Benny, termasuk teknologi seperti apa yang akan digunakan.

Beny hanya menyebut beberapa investor sudah menawarkan agar sampah organik dapat diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik di antaranya plastik akan diolah menjadi produk daur ulang.

“Kami menginginkan agar sampah yang ada di DIY dapat musnah dengan teknologi yang ditawarkan para investor. Kewajiban pemerintah daerah membayar pengelolaan sampah itu,” katanya.

Menurut Benny proses kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) terus berlangsung. Proses KPBU hingga kini masih dalam tahap market sounding atau proses penjajakan minat pasar dan akan berlangsung hingga akhir 2023.

Setelah itu, akan ada tahap pengadaan badan usaha pelaksana KPBU tersebut, penandatanganan perjanjian, dan pemenuhan pembiayaan. “Sekarang sudah proses terus. Kami sekarang cari yang terbaik [investor],” katanya.

Di awal tahun 2025, sudah ada perusahaan yang mengolah sampah dari Kota Jogja, Kabupaten Sleman, dan Bantul, yang ditampung di TPST Piyungan.

“Itu [KPBU] secara efektif nanti nyambung setelah pengolahan sampah di Zona Transisi 2 TPST Piyungan . Biar tidak lock seperti sekarang saat kabupaten dan kota belum siap mengolah sampahnya,” katanya.

Beny mengatakan sementara menunggu proses pemilihan investor pada KPBU, Pemda DIY akan mengoptimalkan penggunaan TPST Piyungan Transisi Tahap 2 mulai September mendatang. Sampah dari Jogja, Sleman, dan Bantul, akan dibatasi.

BACA JUGA: Tak Mau Masalah Terulang, Volume Sampah di TPA Piyungan Transisi Tahap II Akan Dibatasi

Sementara itu, Pemkot Jogja masih harus memutar otak untuk menyelesaikan masalah pembuangan sampah yang dihasilkan masyarakat perkotaan. Produksi sampah Kota Jogja rata-rata 240-250 ton per hari, sedangkan kuota pembuangan ke Zona Transisi 2 TPST Piyungan dibatasi maksimal 210 ton per hari.

Pembatasan ini ditetapkan Pemda DIY untuk memperpanjang usia TPST Piyungan hingga pengelolaannya ditangani badan usaha pada 2025 nanti.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Ahmad Haryoko, menyampaikan Pemda DIY telah menyampaikan kuota sampah bagi Kota Jogja.

Menurut Haryoko, sisa sampah yang tidak bisa dibuang ke Piyungan akan diolah di Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) Nitikan.

“Kami lakukan upaya pengolahan sampah di TPS3R sekitar 20-30 ton per hari sekitar Oktober 2023,” katanya saat dihubungi melalui ponsel, Senin.

TPS3R Nitikan saat ini hanya dapat mengolah sekitar 10-15 ton sampah sehari. Kapasitas TPS3R Nitikan terus ditingkatkan dengan penataan lahan yang ada.

Saat ini Pemkot Jogja memiliki dua gibrik yang masing-masing dapat mengolah sampah hingga maksimal 10 ton sampah per hari. Dengan dua alat tersebut serta beberapa gibrik dengan kapasitas yang lebih kecil, Haryoko percaya TPS3R Nitikan dapat mengolah sampah hingga 30 ton per hari.

Kepala DLH Sleman, Epiphana Kristiyani, mengatakan belum mendapat info berapa kuota yang diberikan kepada Sleman untuk membuang sampah di Zona Transisi 2 TPST Piyungan. “Tergantung kemampuan Zona Transisi 2 itu seperti apa, kami menyesuaikan,” katanya, Senin.

Saat ini, DLH Sleman masih mengangkut enam truk ke TPST Piyungan setiap hari. Sampah yang dibawa ke TPST Piyungan merupakan sampah domestik dari beberapa rumah sakit, hotel, pasar dan sampah yang berserakan di jalan.

DLH Sleman menekankan upaya pengurangan dan pemilahan sampah dari masyarakat. “Sehingga nanti sampah yang dibuang tinggal residu, kalau mereka bisa menyelesaikan sampah organik dan anorganiknya,” katanya.

Saat ini, pemilahan juga dilakukan di 14 transfer depo dan 26 TPS3R. Dengan pemilahan yang sudah dimulai ini, DLH Sleman dapat menekan jumlah sampah yang saat ini diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Tamanmartani sesuai kesepakatan dengan warga, yakni 50 ton per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Lowongan Menjadi Abdi Negara di 2023

Lowongan Menjadi Abdi Negara di 2023

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

28 Perusahaan Segera Mengantre di Bursa, Mayoritas Sektor Konsumer Nonsiklikal

News
| Sabtu, 23 September 2023, 23:57 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir

Wisata
| Sabtu, 23 September 2023, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement