17 Agustus Jadi Momentum Merdeka dari Sampah
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, DIY dihadapkan pada kondisi darurat sampah. Mulai dari pemerintah hingga masyarakat harus bersama-sama mengatasi permasalahan ini sehingga Kabupaten Sleman bisa merdeka dari sampah.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sleman, Haris Sugiharta mengatakan peringatan HUT Kemerdekaan RI menjadi momentum untuk mengenang sejarah dan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia dari cengkraman para penjajah.
Advertisement
Dari situ, tugas kita sebagai generasi penerus adalah untuk melanjutkan dan mengisi kemerdekaan dengan berbagai kegiatan sesuai porsinya masing-masing. “Sebagai wakil rakyat di DPRD Kabupaten Sleman, untuk mengisi program pembangunan ke depan, salah satunya dilakukan dengan memajukan berbagai sektor melalui postur anggaran yang ada di APBD Kabupaten Sleman,” ujar Haris saat ditemui, Senin (14/8/2023).
BACA JUGA: Dewan Harus Sregep Bertemu Masyarakat
Beberapa sektor yang digarap di antaranya perekonomian, pendidikan, budaya dan sebagainya. Saat ini, masyarakat DIY termasuk Kabupaten Sleman sedang menghadapi darurat sampah. Maka, DPRD Sleman pun memfokuskan pembangunan untuk mengatasi masalah sampah.
Usaha ini dimulai dari upaya yang bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan pengolahan sampah secara mandiri hingga Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Diharapkan upaya ini dapat menyelesaikan persoalan sampah yang selama ini masih bergantung pada TPST Piyungan.
“Karena TPST Piyungan ditutup, maka Kabupaten Sleman harus bisa menyelesaikan permasalahan yang muncul. Terkait dengan persampahan, yang harus ditekankan yakni bagaimana nanti setiap desa atau kalurahan punya pengelolaan sampah secara mandiri,” kata dia.
Salah satu TPST yang telah dibuat yakni TPST Tamanmartani yang berlokasi di Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan. Saat ini proyek pembangunannya masuk tahap penyiapan lahan. Mulai minggu ketiga Agustus akan dimulai pembangunan gedung untuk tempat pengolahan sampah.
Di lahan seluas satu hektare, TPST Tamanmartani ditargetkan mulai beroperasi pada awal 2024. Di tempat ini nantinya akan diolah sebanyak 80 ton sampah. Dengan sistem pengolahan modern, diharapkan tidak terjadi penumpukan sampah di lokasi tersebut.
Selain itu, Pemkab Sleman juga masih mengupayakan pembangunan TPST di wilayah lainnya, yakni di Sleman bagian tengah dan barat. Dengan tiga TPST yang tersebar di timur, tengah dan barat, diharapkan persoalan sampah di Sleman dapat terselesaikan.
Di sisi lain, masyarakat juga diharapkan dapat mendukung upaya ini dengan mengurangi dan memilah sampah rumah tangga. “Arahnya pengolahan mandiri. Sampah dapat diolah untuk dijadikan banyak hal, bisa kompos dan sebagainya,” katanya.
Untuk mendorong realisasi, Pemkab Sleman perlu intens berkomunikasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan pemangku wilayah. “Ada 86 kalurahan di Sleman, mulai sekarang harus diedukasi untuk pengolahan sampah mandiri,” katanya.
Kemajuan Ekonomi
Selain merdeka dari masalah sampah, masyarakat Sleman juga harus maju secara ekonomi. Tahun ini, beberapa titik di Sleman mulai dibangun jalan tol baik Jogja-Solo maupun Jogja-Bawen. Pembangunan jalan tol ini diharapkan disambut dengan baik oleh para pelaku ekonomi Sleman, untuk dapat mengembangkan usahanya.
“Ada Tol Jogja-Bawen dan Jogja-Solo. Terkait dengan pembangunan tol, pasti akan tumbuh ekonomi baru, terutama di exit tol, pintu keluar-masuk. Di situ akan terjadi pertumbuhan ekonomi. Masyarakat harus tanggap hal itu. Artinya, masyarakat harus termotivasi,” katanya.
Dengan keberadaan jalan tol, akses dari dan menuju Jogja menjadi lebih cepat dan mudah. Hal ini tentu saja akan menarik minat para investor untuk berinvestasi di Sleman, sehingga terjadi peningkatan investasi yang signifikan dalam berbegai bidang. “Investor pasti akan berdatangan. Kemudian, rencana detail tata ruang akan berubah, yang tadinya jalan hijau menjadi kuning, atau jalan perdagangan. Jadi pertumbuhan ekonomi sudah pasti akan terjadi,” paparnya.
Perbaikan Pariwisata
Pariwisata menjadi salah satu daya tarik dan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Sleman. Maka ke depan sektor in perlu lebih diseriusi lagi. pemanfaatan teknologi dan penghelatan berbagai event diperlukan untuk meningkatkan promosi dan pendapatan pariwisata.
Generasi muda yang saat ini lebih familiar dengan perkembangan teknologi dan komunikasi harus dilibatkan dalam pengembangan pariwisata di Sleman. “Karena ini kompetisi, yang namanya pariwisata jangan tertinggal dari daerah lainnya,” katanya.
Promosi pariwisata perlu dikembangkan dengan berbagai event. Beberapa event yang rutin digelar di Sleman seperti Sleman Temple Run, Tour de Merapi dan lainnya sudah berkontribusi signifikan pada pengembangan pariwisata. Hal ini perlu terus ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
Event tidak hanya diselenggarakan di tingkat kabupaten, tapi semestinya juga bisa di tingkat yang lebih kecil seperti kapanewon dan kalurahan. “Kalau tidak ada event akan stagnan. Tapi ketika kalurahan, kapanewon ada event, ekonominya pasti juga akan tumbuh,” kata dia.
Pemkab Sleman juga harus meningkatkan sarana dan prasarana di titik-titik pariwisata unggulan di Sleman. Ia mencontohkan dengan memberikan ruang terbuka hijau pada setiap destinasi wisata, terutama wisata alam. “Sarana dan prasarananya harus dibuat representatif. Di situ ada ruang terbuka hijau salah satunya, karena yang namanya pariwisata kebanyakan adalah bicara masalah alam. Promosi harus diimbangi dengan sarana dan prasarana,” katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kena OTT KPK, Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
- 3 Alasan Relawan Bolone Mase Mendukung Penuh Kustini - Sukamto di Pilkada Sleman
- KPU Bantul Petakan TPS Rawan Bencana Hidrometeorologi, Ini Lokasinya
- Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja
- Kampanye Pilkada Kulonprogo Rampung, Logistik Siap Dikirim
Advertisement
Advertisement