Advertisement
Lahan Tandus di Gunungkidul Disulap Jadi Sumber Biomassa

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Pemda DIY bekerjasama dengan PLN Energi Primer Indonesia (EPI) berhasil mengembangkan lahan tandus dan lahan marjinal di Gunungkidul menjadi lahan untuk pakan ternak dan sumber biomassa. Pengembangan kawasan tersebut pun dilakukan untuk mendorong terciptanya kawasan ekonomi hijau di Gunungkidul.
Direktur Biomassa PLN Energi Primer Indonesia, Antonius Aris Sudjatmiko menyampaikan proyek kerjasama tersebut dilakukan untuk mendukung kebijakan net zero emission berbasis keterlibatan masyarakat di DIY.
Advertisement
“Kerja sama dengan Pemda DIY dan Kasultanan Yogyakarta ini juga menjadi upaya mewujudkan konsep memayu hayuning bawana. Program konservasi ini juga memenuhi aspek environmental karena selain mengurangi lahan kritis dan tandus, juga bisa mengurangi penggunaan batubara pada pembangkit listrik karena dapat digantikan dengan energi biomassa,” kata Aris, Rabu (30/8/2023).
BACA JUGA: DIY Fokus Selesaikan Status Tanah Enklave
Nantinya menurut Aris biomassa yang dihasilkan akan menjadi pasokan energi bagi pembangkit listrik PLN. Menurut Aris sebagai energi terbarukan, penggunaan biomassa pada pembangkit listrik diperkirakan mampu mengurangi penggunaan batubara sekitar 5-10 persen. Menurutnya penggunaan biomassa pada pembangkit listrik tersebut juga sebagai salah satu upaya menurunkan emisi.
Selain sebagai sumber biomassa, menurut Aris masyarakat juga mendapat manfaat dari pengembangan lahan tandus dan marjinal di Gunungkidul. Menurutnya dengan pemanfaatan tanaman sebagai pakan ternak juga turut memenuhi aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Dalam waktu dekat, menurut Aris masyarakat dapat memanen tanaman sebagai pakan ternak.
“Sedangkan untuk biomassanya, kami perkirakan baru bisa dipanen untuk pertama kalinya pada akhir 2024 atau awal 2025,” katanya.
Sekitar Maret lalu, warga Gunungkidul telah diberikan bibit tanaman pakan yakni indigofera, gamal, kaliandra, dan gmelina atau jati putih. Setelah ditanam, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kemudian rantingnya dapat dimanfaatkan untuk biomassa yang akan mendukung program co-firing biomassa di PLTU.
Menurut Aris dalam kerjasama tersebut aspek ekonomi kerakyatan yang diusung oleh PLN dalam rangka ketahanan energi berbasis keterlibatan masyarakat dapat tercapai. Selain itu, kerjasama tersebut juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah, dengan memperkuat pola kehidupan masyarakat petani dan peternak di Gunungkidul.
BACA JUGA: 4 Kawasan SRS Keistimewaan DIY di Wilayah Sleman Telah Dipasangi Papan Informasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ada Akun Instagram Judi Online yang Pernah Di-follow Gibran, Kini Kena Takedown Kementerian Komdigi
Advertisement

Harga Tiket Masuk Gembira Loka Selama Liburan Sekolah 2025 dan Jam Bukanya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus DAMRI ke Bandara YIA Kulonprogo, Kamis 5 Juni 2025
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari ini, Kamis 5 Juni 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal dan Tarif Bus Sinar Jaya dari Malioboro ke Pantai Baron dan Parangtritis
- Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Kamis 5 Juni 2025, Jogja Diselimuti Mendung
- Iduladha 2025, Pemkab Sleman Terjunkan 358 Petugas untuk Memantau 2.638 Titik Lokasi Penyembelihan Hewan Kurban
Advertisement
Advertisement