Advertisement

Ratusan Anak di Pandowoharjo Sleman Keliling Desa Wisata dengan Gerobak Sapi

Sunartono
Minggu, 27 Agustus 2023 - 23:17 WIB
Sunartono
Ratusan Anak di Pandowoharjo Sleman Keliling Desa Wisata dengan Gerobak Sapi Gerobak sapi mengangkut anak-anak di Pandowoharjo, Sleman berkunjung ke sejumlah desa wisata, Minggu (27/8/2023). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan anak diajak berkeliling menggunakan transportasi gerobak sapi mengunjungi sejumlah desa wisata di Kawasan Pemberdayaan Masyarakat, Lapangan Pandowoharjo, Sleman, Minggu (27/8/2023). Kegiatan itu merupakan rangkaian Festival Desa Wisata Pandowoharjo, Saiyeg Saeko Kapti, Memetri, Rukuning Sesami.

Sejumlah kegiatan yang digelar antara lain festival kuliner tradisional, talkshow di balai budaya, festoval layang-layang, festival memedi manuk, lomba menggambar mewarnai dan seminar.

Advertisement

BACA JUGA : Desa Terindah di Sleman Menjadi Percontohan hingga Dunia Internasional

Ketua Desa Mandiri Budaya Desa Pandowoharjo, Sleman Aditya Noor mengatakan kegiatan anak-anak mengunjungi desa wisata dengan gerobak sapi ini bernama bertujuan untuk mengenalkan desa wisata sekaligus transportasi tradisional gerobak yang ditarik sapi. Kegiatan dengan nama Si Bolang ini sejalan dengan keistimewaan DIY yang mengunggulkan nilai budaya lokal.

Adapun desa wisata yang dikunjungi antara lain rintisan desa wisata atraksi budaya Pajangan untuk belajar wayang, desa wisata Karang Tanjung atau kampung iklm belajar bercocok tanam dengan peralatan tradisional dan rintisan desa wisata Lestari Kaliku di Dusun Gabungan, anak-anak diajak bermain air di Sungai untuk pembelajaran kelestarian lingkungan.

"Lokasi desa wisata ini semuanya di Pandowoharjo, anak-anak menggunakan transportasi gerobak sapi. Jumlah dibatasi 130 anak. Pada awalnya mau memakai kereta kelinci tetapi kemudian disepakati gerobak sapi sehingga jumlah anak dibatasi," katanya Minggu.

Keterlibatan anak dalam kegiatan itu sejalan dengan status Pandowoharjo  sebagai kalurahan ramah anak dan desa mandiri budaya. Meski demikian masih memberikan ruang pada segmen lain seperti festival memedi sawah, festival layang-layang yang juga merupakan rangkaian event budaya tersebut.

Pandowoharjo merupakan desa mandiri budaya yang ditetapkan melalui program keistimewaan DIY. Oleh karena itu harus memberdayakan desa wisata lain agar sama-sama berkembang. Selain ketiga desa wisata yang dikunjungi anak-anak tersebut di Pandowoharjo masih ada desa wisata Brayut, desa wisata pendidikan Dukuh, desa wisata aksara dan bahasa di Plalangan, desa wisata dolanan anak kampung bocah di Temon.

Ia mengakui keberadaan desa wisata dapat memacu perekonomian masyarakat karena beragam aktivitas maupun event dan banyak jumlah kunjungan wisatawan dari daerah lain. Pendowoharjo saat ini banyak menjadi percontohan atau studi banding terkait wisata budaya, pengelolaan sampah hingga pengelolaan BUMDes.

BACA JUGA : Pariwisata DIY, Desa Wisata Harus Memberikan Pengalaman Mendalam bagi Wisatawan

“Saat ini sudah berkembang seperti UMKM, pelaku wisata, pelaku seni budaya maupun masyarakat. Karena target dari desa mandiri budaya ini bagaimana melatih kemandirian masyarakat yang muaranya untuk peningkatan kesejahteraan,” katanya.

Lurah Pandowoharjo Sleman Catur Sarjumiharta menambahkan saat ini kalurahannya memiliki kawasan pemberdayaan masyarakat yang berada di sekitar lapangan. Isinya terdiri atas taman kuliner, lapangan bola, ruang terbuka hijau, gedung olahraga serbaguna, balai budaya, kolam renang dan tempat pengolahan sampah dan gedung gapoktan untuk produksi beras.

“Konsep masyarakat ini dari, oleh dan untuk masyarakat untuk mengembangkan kawasan ini. Berbagai event bisa digelar di tempat ini yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Melalui banyak event digelar sekaligus memperkenalkan kawasan pengembangan pemberdayaan masyarakat tersebut agar ke depan lebih dikenal dan memberikan manfaat bagi masyarakat. “Saat ini pembangunannya juga terus berproses, harapannya ke depan bisa memberikan kontribusi untuk penambahan pendapatan kalurahan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi Bungsu, Suami Tuntut Dokter Tanggung Jawab

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Penginapan Jepang Punya Promo Murah Menginap Per Malam Hanya Rp10 Ribu, Ini Syaratnya

Wisata
| Rabu, 08 Mei 2024, 20:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement