Pemkab Sleman Tak Akan Buat TPSS Baru, Warga Diminta Kelola Sampah Mandiri

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman batal membuat Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) baru seusai penghentian operasional TPSS Tamanmartani.
Untuk mengatasi persoalan sampah di Bumi Sembada, saat ini Pemkab akan mendorong warganya mengelola sampah secara mandiri.
Advertisement
"Untuk saat ini kami tidak akan membuat TPSS baru. Kami akan tetap mewajibkan masyarakat untuk mengurangi dan memilah sampah serta kami memanfaatkan kuota membuang sampah yang diberikan kepada kami ke TPA Piyungan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman Epiphana Kristyani, Selasa (5/9/2023).
Selain itu, saat ini lanjut Epiphana, pihaknya terus mempercepat pembangunan TPST Tamanmartani yang terletak di Kapanewon Kalasan. Untuk mengatasi persoalan sampah, Pemkab saat ini akan mendorong warga mengurangi dan memilah sampah.
Lebih lanjut, Epiphana mengungkapkan saat ini progres penggarapan TPST Tamanmartani telah memasuki sekitar 18-20 hari kerja. Dengan penggarapannya yang diharapkan bisa tuntas 75 hari, pengoperasian TPST Tamanmartani bisa dilakukan lebih awal.
BACA JUGA: KPK Segera Periksa Cak Imin Terkait Dugaan Korupsi di Kemenaker
"Sekarang kan sudah mulai, sudah sekitar 18-20 hari kalender. Jadi nanti harapan saya ya saya akan selalu pantau, mudah-mudahan nanti bisa maju lah. Kemarin saya bilang bahwa itu akan selesai akhir tahun 2023, paling tidak nanti akhir November sudah selesai," katanya.
Mengenai progresnya, pembangunan TPST Tamanmartani akan memasuki tahap pembangunan hanggar. Hanggar ini lah yang nantinya akan dipakai untuk mengelola sampah yang masuk ke TPST.
"Kami nanti membangun hanggar, tempat untuk mengolah sampahnya. Ya kami sekarang sudah mulai sekarang, iya proses pembangunan hanggar," kata Epiphana.
Lain dengan Tamanmartani, penggarapan TPST di Minggir masih berkutat di tahap awal. Penggarapan TPST Minggir kata Epiphana, baru masuk ke bagian pengadaan barang dan jasa. "Minggir baru kami pengadaannya, kan baru kita masukkan pengadaan barang dan jasa," katanya.
Dengan beroperasinya dua TPST di Sleman, Epi mengestimasi ada sekitar 100-160 ton sampah yang bisa dikelola oleh Pemkab Sleman.
Rata-rata produksi sampah Sleman kini mencapai 254 ton per hari. Bila pembangunan dua TPST ini segera terealisasi, setidaknya sekitar 50%-60% sampah yang diproduksi di Sleman setiap harinya bus tertangani.
"Kami berusaha agar TPST itu segera jadi, baik yang Tamanmartani maupun Minggir itu segera bisa operasional paling tidak 100-160 ton sampah bisa kami tangani sendiri," katanya.
Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan, bahwa pihaknya akan membuat TPSS baru dengan sistem pengolahan sampah. Selain itu, Pemkab Sleman juga akan terus mengedukasi kepada masyarakat untuk mau memilah sampah. Upaya itu pun diwujudkan dengan Surat Edaran (SE) Bupati Sleman dan sosialisasi yang melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Truk Pakan Ternak Terguling di Jalan Jatinom-Boyolali Klaten, Diduga Rem Blong
- Truk Terguling di Jalan Jatinom-Boyolali Klaten, Lalu Lintas Sempat Tersendat
- Pembunuhan Penjual Bubur Boyolali, Uang-Perhiasan Dikembalikan ke Ahli Waris
- Hukum Siswa hingga Kakinya Melepuh, Guru SMPN di Madiun Dinonaktifkan
Berita Pilihan
Advertisement

Imigrasi Pastikan Syahrul Yasin Limpo Tidak Dalam Status Cekal
Advertisement

Garrya Bianti, Resort Eksklusif Baru di Jogja yang Cocok untuk Healing Anda
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement