Advertisement

Promo November

Tak Diguyur Hujan Lebih dari 2 Bulan, Daerah-Daerah di DIY Ini Berstatus Awas Kekeringan

Arief Junianto
Rabu, 20 September 2023 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Tak Diguyur Hujan Lebih dari 2 Bulan, Daerah-Daerah di DIY Ini Berstatus Awas Kekeringan Ilustrasi Kekeringan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Berdasarkan hasil pemantauan curah hujan hingga Rabu (20/9/2023), potensi kekeringan meteorologis dengan status Siaga dan Awas terjadi di sejumlah daerah di DIY.

Peringatan dini kekeringan meteorologis tersebut didasarkan dari berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan, dua bulanan dan seterusnya.

Advertisement

Berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY, daerah-daerah yang berstatus Siaga, indikatornya adalah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 31 hari dan prakiraan curah hujan rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang terjadi di atas 70%.

Adapun daerah-daerah di DIY yang berstatus Siaga adalah Bambanglipuro, Kretek, Pandak, dan Piyungan (Kabupaten Bantul); Nglipar, Paliyan, Panggang, Patuk, Rongkop, Semin, dan Tanjungsari (Gunungkidul); Galur, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Samigaluh, Sentolo, dan Wates (Kulonprogo), Minggir, Moyudan, Prambanan, dan Seyegan (Sleman).

BACA JUGA: Sama-Sama Kekeringan, Warga Kalidadap Iklaskan Sumur Ini untuk Warga

Sementara untuk daerah berstatus Awas, indikatornya adalah daerah-daerah yang mengalami hari tanpa hujan lebih dari 61 hari dan prakiraan curah hujan rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang terjadi di atas 70%.

Daerah-daerah tersebut di antaranya adalah Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Kasihan, Pundong, Sedayu, dan Sewon (Bantul); Gedangsari, Girisubo, Karangmojo, Ngawen, Playen, Ponjong, Tepus, dan Wonosari (Gunungkidul); Girimulyo (Kulonprogo); Berbah, Cangkringan, Depok, Gamping, Kalasan, Ngemplak, Pakem, Sleman, dan Turi (Sleman).

Untuk itu, BMKG DIY mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah setempat untuk mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis ini. Dampak yang diantisipasi adalah pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan; pengurangan ketersediaan air tanah (kelangkaan air bersih); dan peningkatan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kementerian UMKM Siapkan Juknis Penghapusan Utang Macet

News
| Kamis, 14 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Berwisata ke Labuan Bajo, Ini Rekomendasinya

Wisata
| Kamis, 14 November 2024, 07:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement