Advertisement
Jadi Asa saat Kekeringan, Sumur Baru Dioperasikan PDAM Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—PDAM Tirta Handayani mengoperasikan sumur air dalam di Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan. Instalasi ini diharapkan bisa memperkuat layanan untuk area di Kapanewon Paliyan.
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto mengatakan, kemarau di tahun diprediksi bakal lebih panjang. Berbagai upaya terus dilakukan agar layanan air bersih ke masyarakat bisa tetap terjaga.
Advertisement
Menurut dia, sudah ada upaya menambah kapasitas produksi di sumber sungai bawah tanah Baron dari 87 liter per detik menjadi 118 liter per detik. Hal yang sama juga dilakukan di sumber Bribin dengan optimalisasi produksi hingga 139 liter per detik.
Tak hanya itu, PDAM juga mengoperasikan sumber dari sumur air dalam di Kalurahan Pampang, Paliyan. Instalasi baru ini sebagai upaya memperkuat layanan bagi warga di Kapanewon Paliyan, khususnya di Kalurahan Mulusan dan sekitarnya. “Untuk debit sumur sekitar 4,5 liter per detik. Selain itu, kami juga menambah jaringan perpipaan sejauh 1.700 meter,” kata Toto kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).
BACA JUGA: Kekeringan di Gunungkidul Meluas, 118 Ribu Jiwa Kesulitan Air Bersih
Diharapkan dengan adanya optimalisasi sumber air serta instalasi sumber baru dapat menciptakan pemerataan layanan sehingga aliran bisa lebih lancar ke masyarakat. “Tentunya kami terus berusahan memeprkuat pelayanan ke masyarakat, terlebih di tengah-tengah terjadinya kemarau panjang seperti sekarang,” katanya.
Di tahun ini, PDAM berhasil menambah sambungan rumah baru sebanyak 3.000 pelanggan. Total layanannya sudah menjangkau di 103 kalurahan dengan jumlah pelanggan sebanyak 60.374 sambungan rumah. “Persentase layanan kami sudah menyasar 62 persen di seluruh Gunungkidul. Kami terus berupaya menambah jaringan sehingga akses air bersih warga bisa lebih lancar,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, kemarau di tahun ini diprediksi lebih panjang dibandingkan dengan sebelumnya. Untuk antisipasi, sudah ada rencana memperpanjang siaga darurat kekeringan hingga akhir Oktober 2023. “Seharusnya berakhir pada 30 September, tapi karena kemarau masih terjadi maka kami perpanjang,” kata Purwono.
Ia mengakui musim membuat sebagian warga kesulitan mengakses air bersih. Oleh karennaya, di tahun ini mengalokasikan anggaran dropping sebanyak 1.000 tangki.
Meski demikian, Purwono menekankan, pelaksanaan droping merupakan solusi jangka pendek dikarenakan untuk layanan air bersih PDAM diharapkan bisa memperluas area layanan di masyarakat. “Untuk potensi sumber tidak ada masalah, harapannya dengan memperluas jangkauan pelayanan maka warga yang kesulitan air bisa dikurangi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini, 7 Desember 2023: Potensi Hujan Lebat Disertai Petir
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Kamis 7 Desember 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, 7 Desember 2023 dari Stasiun Palur dan Jebres
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo, 7 Desember 2023 dari Stasiun Tugu
- Jadwal, Rute, dan Tarif Damri Tujuan Bandara YIA Kulonprogo
Advertisement
Advertisement