Advertisement
Tiga Pasar di DIY Jadi Proyek Percontohan Program PAS AMAN

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak tiga pasar tradisional di wilayah DIY menjadi proyek percontohan program Pasar Pangan Segar Aman (PAS AMAN) guna mendukung ketersediaan peredaran pangan segar dari produsen ke konsumen, sehingga pemenuhan aspek keamanan pangan sanitasi dan hygiene terwujud dengan optimal.
Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY Heru Sulistio menjelaskan, tiga pasar tradisional yang dipilih menjadi proyek percontohan program PAS AMAN itu yakni Pasar Prawirotaman Kota Jogja, Pasar Sleman Unit II di Kabupaten Sleman dan Pasar Bendungan di Kabupaten Kulonprogo. Pada program itu pihaknya juga melibatkan sejumlah instansi lainnya.
Advertisement
Menurut Heru, pasar pangan aman ini melibatkan tiga pihak serta komponen utama pasar, yaitu pemerintah, pengelola pasar, dan pedagang. Juga dibentuk tim pembina di tingkat provinsi dan tim teknis di tingkat kabupaten/kota terdiri dari pengawas pangan dan operasional pasar antara lain Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan dan lain-lain.
"Ada juga tim ICS [internal Control System] yang beranggotakan petugas pasar serta paguyuban pedagang pasar yang nantinya akan melaksanakan ketugasan masing-masing terkait dengan penerapan SOP [Standard Operational Procedur] hygiene sanitasi sarana dan tempat pemajangan di pasar," jelasnya, Sabtu (7/10/2023).
BACA JUGA: Presiden Jokowi Dikabarkan Reshuffle Kabinet Mendadak, Ini Faktanya
Pihaknya bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga telah mengecek salah satu pasar proyek percontohan yakni di Pasar Prawirotaman Kota Jogja. Dalam pengecekan itu diperiksa kesiapan ruang pos pantau yang dibuat sebagai tempat pelaksanaan uji test kit keamanan pangan segar, demikian juga kesiapan tim ICS Pasar Prawirotaman yang akan melaksanakan pengawasan keamanan.
"Untuk menjamin pemenuhan persyaratan keamanan pangan, aliran produk pangan dan informasinya harus dapat diidentifikasi. Aspek mengenai asal usul, kualitas, dan keamanan bahan pangan menjadi parameter yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha dan pemerintah sebagai otoritas pengawas," jelasnya.
Direktur Pengawasan dan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas Sri Nuryanti menyebut ada dua hal penting yang menjadi perhatian pada PAS AMAN. Pertama tertibnya registrasi izin edar produk pangan dan kedua sertifikasi penanganan yang baik pada sarana penangannya.
"Pasar yang menjadi proyek percontohan program ini kami dorong untuk mengantongi Sertifikat Penerapan Penanganan yang Baik [SPPB] Level II. Kemudian jika memenuhi syarat High Analyst Control Point [HACP] bisa mendapatkan SPPB Pangan Segar Asal Tumbuhan [PSAT] Level I," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hari HAM jadi Pengingat Pentingnya Rasa Saling Menghormati di Atas Keberagaman
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Aktivitas Gunung Merapi Masih Tinggi, BNPB Minta Warga Waspadai Potensi Bahaya Guguran Lava
- Lafal Doa dan Terjemahan Ketika Terjadi Hujan Deras Disertai Petir dan Angin Kencang
- Libur Nataru, Dishub Perketat Pengecekan Angkutan Umum di Kota Jogja
- Waspada! BMKG DIY Prediksi Hujan Lebat Terjadi di Daerah Ini
- Tega! Bayi Laki-Laki Ditemukan di Gowongan, Sehat dan Tali Pusar Sudah Terpotong
Advertisement
Advertisement