Advertisement
PDIP Ingin Pilpres Diikuti Dua Paslon: Ngirit Anggaran Rp17 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Wacana kemungkinan Pilpres 2024 diikuti dua pasangan calon (paslon) kembali mencuat menjelang pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima mengungkapkan sejumlah alasan menguntungkan rakyat jika pilpres 2024 diikuti dua pasangan calon. Salah satunya adalah bisa menghemat anggaran Rp17 triliun. Menurutnya jika pilpres hanya dua paslon maka tidak ada putaran kedua sehingga bisa menghemat anggaran.
Advertisement
“Satu putara ngirit Rp17 triliun. Anggaran itu bisa digunakan untuk membangun puskesmas, sekolah, talut, dan beberapa bisa untuk membantu yang menyangkut dengan kesejahteraan rakyat,” ucapnya kepada wartawan saat menghadiri Rapat Kerja Rapat (Rakerja) DPC PDI Perjuangan di Stadion Dwi Windu Bantul, Sabtu (7/10/2023).
Selain itu dengan dua paslon waktu lebih pendek sehingga tidak hanya bicara politik. Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat DPP PDIP ini memaparkan saat ini atau tahun 2023 partai politik sudah disibukkan dengan urusan politik untuk 2024.
Kemudian tahun 2024 juga masih bicara politik, yakni pilpres, pemilu legislatif (pileg), dan pemilihan kepala daerah (pilkada). Jika ada putaran kedua dalam pilpres maka sampai Juni 2024 masih bicara politik.
“Dua tahun kita kehilangan waktu hanya urusan pileg, pilpres belum November pilkada. Kalau dua poros satu putaran kan ngirit waktu, ngirit duit, dan ngirit tenogo,” tegasnya.
Karena itu pihaknya bersikeras mewacanakan pilpres hanya diikuti dua poros.
BACA JUGA: Jokowi: Jangan Pilih Capres yang Ciut Saat Digertak Asing
Sebagaimana diketahui saat ini ada tiga bakal calon presiden yang mengemuka ke publik, yakni Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, PPP, Hanuran, dan Perindo. Kemudian Prabowo Subianto yang diusung koalisi Gerindra, Golkar, PAN, Gelora, Demokrat, dan didukung PBB.
Lalu ada Anies Baswedan yang sudah berpasangan dengan Muhaimin Iskandar. Pasangan ini diusung oleh NasDem, PKB, PKS.
“Tapi untuk Pak Ganjar dan Pak Prabowo itu sama-sama tidak bisa disatukan. Apakah Pak Anies dan Pak Muahimin wallahu alam, kita lihat dinamikanya, masih ada 20 hari lagi,” tegasnya.
Ia memastikan kecil kemungkinan duat Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. “Kalau toh ada kemungkinan itu kecil. Faktor terbesar Ganjar maju sendiri dan Pak Prabowo maju sendiri. Kita akan kontestasi dengan cara damai tidak saling bermusuhan, menjaga di masyarakat perbedaan partai politik dan pilpres tak jadi hal utama, yang utama adalah persatuan,” ucapnya.
Kendati demikian pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu mengatakan berbagai kemungkinan bisa terjadi dalam politik. Saat ini masih ada waktu sebelum pendaftaran bakal capres dan bakal cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebagaimana diketahui jadwal pendaftaran bacapres dan bakal cawapres 19-25 Oktober 2023 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Sebut Tidak Ada Sidik Jari dan DNA Orang Lain di Kamar Diplomat Muda Asal Jogja
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- Sebanyak 25.481 Pelanggaran Lalu Lintas Terjaring dalam Operasi Patuh Progo DIY
- Kemiskinan Gunungkidul Sebesar 15,18 Persen, Begini Strategi Penurunan yang Dilakukan Pemkab
- Pemda DIY Beri Apresiasi Seni dan Budaya Kepada 10 Anak Plus 3 Sanggar
- Jadwal SIM Corner Jogja Mall City dan Ramai Mal Malioboro Hari Ini, Selasa 29 Juli 2025
- Pemkab Kulonprogo Rombak 105 Pejabat Eselon III dan IV
Advertisement
Advertisement