Advertisement

PDIP Ingin Pilpres Diikuti Dua Paslon: Ngirit Anggaran Rp17 Triliun

Ujang Hasanudin
Minggu, 08 Oktober 2023 - 04:17 WIB
Ujang Hasanudin
PDIP Ingin Pilpres Diikuti Dua Paslon: Ngirit Anggaran Rp17 Triliun Politikus PDIP Aria Bima. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Wacana kemungkinan Pilpres 2024 diikuti dua pasangan calon (paslon) kembali mencuat menjelang pendaftaran bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima mengungkapkan sejumlah alasan menguntungkan rakyat  jika pilpres 2024 diikuti dua pasangan calon. Salah satunya adalah bisa menghemat anggaran Rp17 triliun. Menurutnya jika pilpres hanya dua paslon maka tidak ada putaran kedua sehingga bisa menghemat anggaran.

Advertisement

“Satu putara ngirit Rp17 triliun. Anggaran itu bisa digunakan untuk membangun puskesmas, sekolah, talut, dan beberapa bisa untuk membantu yang menyangkut dengan kesejahteraan rakyat,” ucapnya kepada wartawan saat menghadiri Rapat Kerja Rapat (Rakerja) DPC PDI Perjuangan di Stadion Dwi Windu Bantul, Sabtu (7/10/2023).

Selain itu dengan dua paslon waktu lebih pendek sehingga tidak hanya bicara politik. Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat DPP PDIP ini memaparkan saat ini atau tahun 2023 partai politik sudah disibukkan dengan urusan politik untuk 2024.

Kemudian tahun 2024 juga masih bicara politik, yakni pilpres, pemilu legislatif (pileg), dan pemilihan kepala daerah (pilkada). Jika ada putaran kedua dalam pilpres maka sampai Juni 2024 masih bicara politik.

“Dua tahun kita kehilangan waktu hanya urusan pileg, pilpres belum November pilkada. Kalau dua poros satu putaran kan ngirit waktu, ngirit duit, dan ngirit tenogo,” tegasnya.

Karena itu pihaknya bersikeras mewacanakan pilpres hanya diikuti dua poros.

BACA JUGA: Jokowi: Jangan Pilih Capres yang Ciut Saat Digertak Asing

Sebagaimana diketahui saat ini ada tiga bakal calon presiden yang mengemuka ke publik, yakni Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, PPP, Hanuran, dan Perindo. Kemudian Prabowo Subianto yang diusung koalisi Gerindra, Golkar, PAN, Gelora, Demokrat, dan didukung PBB.

Lalu ada Anies Baswedan yang sudah berpasangan dengan Muhaimin Iskandar. Pasangan ini diusung oleh NasDem, PKB, PKS.

“Tapi untuk Pak Ganjar dan Pak Prabowo itu sama-sama tidak bisa disatukan. Apakah Pak Anies dan Pak Muahimin wallahu alam, kita lihat dinamikanya, masih ada 20 hari lagi,” tegasnya.

Ia memastikan kecil kemungkinan duat Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. “Kalau toh ada kemungkinan itu kecil. Faktor terbesar Ganjar maju sendiri dan Pak Prabowo maju sendiri. Kita akan kontestasi dengan cara damai tidak saling bermusuhan, menjaga di masyarakat perbedaan partai politik dan pilpres tak jadi hal utama, yang utama adalah persatuan,” ucapnya.

Kendati demikian pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu mengatakan berbagai kemungkinan bisa terjadi dalam politik. Saat ini masih ada waktu sebelum pendaftaran bakal capres dan bakal cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebagaimana diketahui jadwal pendaftaran bacapres dan bakal cawapres 19-25 Oktober 2023 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kecelakaan Maut Bus Pengangkut Rombongan SMK Depok di Subang Diduga Rem Blong

News
| Minggu, 12 Mei 2024, 00:07 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement