Advertisement
Hari Santri: Asosiasi Kesehatan Pesantren Dideklarasikan di Ponpes Ali Maksum Krapyak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah perwakilan pesantren mendeklarasikan Asosiasi Kesehatan Pesantren Indonesia sejalan dengan peringatan Hari Santri di Pondok Pesantren Ali Maksum, Krapyak, Jogja, Minggu (22/10/2023). Deklarasi itu dilakukan untuk mendorong peningkatan campur tangan pemerintah dalam upaya memberikan layanan kesehatan di lingkungan pesantren.
Perwakilan pesantren yang turu dalam deklarasi itu diantaranya Ponpes Sunan Pandanaran, Ponpes Mlangi dan Ponpes Ploso Kuning, Sleman. Asosiasi ini sementara diketuai oleh seorang santri berprofesi sebagai dokter yang sehar-hari bertugas di Balai Kesehatan Masyarakat Ponpes Ali Maksum Krapyak.
Advertisement
BACA JUGA : Apel Hari Santri, Jokowi Bicara Krisis Ekonomi hingga Jihad
Deklarasi itu kemudian dilanjutkan dengan seminar kesehatan pesantren yang menghadirkan Direkrut BPJS Kesehatan dan politikus PDIP penggagas BPJS, Rieke Diah Pitaloka. Sebelumnya Ponpes Krapyak menggelar berbagai rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Santri di antaranya upacara pada pagi hari yang diikuti seluruh santri dan pengasuh.
Pengasuh Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Kiai Haji Khoirul Fuad mengatakan hal terpenting agar santri bisa belajar dengan baik adalah kesehatan. Oleh karena itu kesehatan menjadi faktor utama agar santri bisa berkegiatan di pesantren. Akan tetapi dari segi layanan kesehatan tidak semua pesantren memiliki kemampuan yang sama. Di beberapa pesantren mungkin belum memiliki klinik khusus, namun ada pula yang sudah memiliki perangkatnya secara lengkap.
“Di sisi lain kita sedang mempersiapkan Indonesia emas, sebenarnya dukungan pemerintah ini sudah memadai, namun di tingkat bawah perlu sinergi untuk meningkatkan layanan kesehatan untuk para santri," katanya.
Deklarasi Asosiasi Kesehatan Pesantren Indonesia ini harapannya bisa menjadi gerakan nasional yang juga diikuti pesantren lain di Indonesia. Mengingat dari sisi persentase dari 12.000 pesantren dengan jumlah 8 juta santri belum semuanya memiliki layanan kesehatan secara memadai.
BACA JUGA : KPU DIY Ajak Santri Berpartisipasi dalam Pemilu
Ketua Asosiasi Kesehatan Pesantren Indonesia Ali Mahmudi menambahkan deklarasi ini dilakukan untuk membangun kebersamaan antarpesantren dalam memaksimalkan layanan kesehatan untuk santri. Melalui wadah ini pula setiap pesantren bisa saling bersinergi dalam mengupayakan kesehatan para santri.
“Sekaligus ini sebagai wujud nyata bagi pesantren untuk meningkatkan layanan kesehatan yang memadai,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Tim Hukum Pemkab Bantul Dampingi Pengusutan Kasus Tanah Keluarga Bryan
- Donatur Food Bank Lumbung Mataram Jogja Terus Bertambah, Ini Daftarnya
- 1 Orang Tewas dalam Kecelakaan Truk di Jalan Jogja-Wonosari, Berawal dari Mati Mesin Kemudian Didorong hingga Rem Blong
- Proses Hukum Kasus Mbah Tupon di Bantul Segera Masuk Tahap Pengadilan
- Menilik Budaya bersama Event Budaya Terbesar UGM Residence
Advertisement