Talut Jembatan Duwet Ambrol, Perbaikan Mulai Dilakukan Tahun Depan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kebudayaan (Disbud) Kulonprogo menggandeng pihak ketiga mulai menyusun perencanaan perbaikan talud Jembatan Duwet, Padukuhan Duwet II, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang.
Pasalnya, ambrolnya talut beberapa bulan lalu mengancam warga sekitar dan jembatan gantung yang masuk dalam Bangunan Cagar Budaya (BCB) itu.
Advertisement
Kepala Bidang Warisan Budaya Disbud Kulonprogo, Siti Isnaini mengatakan dokumen perencanaan tersebut akan berisi mengenai langkah-langkah perbaikan talud secara detail dengan mempertimbangkan beberapa aspek.
Menurut Isnaini, perencanaan itu akan selesai setidaknya akhir 2023. Dengan begitu, idealnya pada 2024 talud dapat mulai diperbaiki. Tegas dia, jembatan tersebut membahayakan apabila dilewati pengendara utamanya yang membawa beban berat.
“Kalau talud [semakin] ambrol maka keselamatan warga yang lewat terancam. Kami berpikirnya ke situ selain jembatan itu sendiri soalnya cagar budaya kan. Tapi prioritas tetap warga,” kata Isnaini ditemui di kantornya, Senin (23/10/2023).
Katanya, perbaikan tidak dapat serta merta dilakukan. Perlu banyak pertimbangan agar perbaikan tepat sasaran. Hal tersebut penting menyusul sebentar lagi musim hujan akan datang. Dengan begitu, tingkat kerawanan semakin tinggi. “Kalau saya tanya orang teknik itu perbaikan talud setidaknya memakan waktu enam bulan,” katanya.
BACA JUGA: Rampung Lebih Cepat, Perbaikan Jembatan Pekik Jamal Telan Anggaran Rp870 Juta
Situasi saat ini, jembatan yang sempat ditutup tersebut ternyata secara aktif dipakai warga. Beberapa hari lalu, Disbud Kulonprogo menerima surat dari Pemerintah Kapanewon Kalibawang mengenai permohonan pemasangan portal agar warga tidak dapat melintas. Hanya saja, Disbud tidak dapat langsung memasang.
Oleh karena itu, Disbud akan bersurat ke Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo agar melakukan asesmen detail terlebih dahulu. Hasil asesmen itu akan jadi dasar penutupan Jembatan Duwet. “Berdasarkan kajian kelayakan jalan nanti, Jembatan Duwet itu layak tidak sih dilewati. Ini sedang kami buat surat ke DPUPKP,” katanya.
Lebih jauh, Isnaini menjelaskan warga dapat menggunakan Jembatan Kreo dan Ancol meski perlu berputar. Kendati demikian, pilihan tersebut dirasa tepat karena lebih aman dibandingkan melewati Jembatan Duwet.
Sementara itu, Sekretaris Disbud Kulonprogo, Nasip, mengatakan penutupan Jembatan Duwet merupakan kewenangan Polres. “[Waktu itu] Polres dan Dishub sudah menutup dengan water barrier dan memasang tulisan juga. Tetapi saat ini water barrier dibuka oleh warga yang ingin lewat. Nah, yang kami khawatirkan itu ada warga yang lewat dan sambil bawa beban,” kata Nasip.
Nasip berharap warga menyadari tingkat kerawanan atau bahaya dan ancaman apabila melewati Jembatan Duwet. Imbauan baru bisa diberikan karena Pemkab tidak dapat serta merta menutup.
Di lain pihak, Panewu Kalibawang, Hening Nurcahya, membenarkan bahwa pihaknya mengirim surat kepada Disbud Kulonprogo untuk memasang portal. “Berdasarkan masukan masyarakat pada rapat koordinasi Kapanewon Kalibawang pada 11 Oktober 2023 disampaikan bahwa Jembatan Gantung Duwet agar dipasang portal sehingga sepeda motor yang membawa muatan berat tidak dapat lewat guna mengurangi beban jembatan,” kata Hening.
Hening menegaskan bahwa jembatan tersebut sangat riskan dilewati karena dinding jembatan yang retak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement