Advertisement
77 Tahun Bangunjiwo, Fokus Kembangkan UMKM Kerajinan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kalurahan Bangunjiwo, Kasihan, genap berusia 77 tahun. Sebagai salah satu upaya mengurangi angka kemiskinan, Bangunjiwo terus menguatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) terutama dalam bidang kerajinan.
Lurah Bangunjiwo, Parjo, menjelaskan Bangunjiwo saat ini memiliki lebih dari 300 UMKM, yang didominasi bidang kerajinan. “Paling menonjol dari kerajinan, di Kasongan ada gerabah, di Jipangan ada kipas, Genden gada tatah sungging, di Kalirandu ada pisau batik, di Petung ada blangkon,” ujarnya saat ditemui dalam pembukaan Bangunjiwo Festival, di Sekar Mataram, Kamis (26/10/2023).
Advertisement
Baca Juga: Bazar UMKM Jempolan Pamerkan Produk Unggulan Bantul
Menurutnya, dibanding kalurahan lain di Bantul, Bangunjiwo memeiliki kerajinan yang lebih komplit. “Untuk penjualan sekarang dari UMKM menjualnnya melalui online. Ekspor ada juga, terutama keramik, patung, itu semua ekspor,” katanya.
Bangunjiwo Festival ini menjadi salah satu ajang untuk lebih mengenalkan UMKM Bangunjiwo. Sebanyak 19 stan yang mewakili setiap padukuhan memamerkan karyanya dalam kegiatan ini. “Event ini untuk membangkitkan dan meningkatkan UMKM baik dari produksinya dan tentunya penjualannya,” paparnya.
Baca Juga: Tak Mau Bernasib seperti Pedagang Tanah Abang, UMKM Bantul Dilatih soal Digitalisasi
Penguatan UMKM di Bangunjiwo juga didukung Dana Keistimewaan (Danais) melalui program Desa Mandiri Budaya. Dalam program ini, Bangunjiwo mendapat alokasi Rp1 miliar per tahun yang dibagi kedalam empat bidang yakni pariwisata, budaya, kewirausahaan dan pemberdayaan perempuan.
“Namun memang sesuai arahan Gubernur DIY, dana Rp1 miliar itu tidak langsung dibagi rata, melainkan dititikberatkan untuk infestasi. Karena setelah tiga tahun dana itu berhenti, desa diharapkan bisa mandiri dan bisa meningkatkan pendapatan asli desa,” kata dia.
Panewu Kasihan, Subarta, menuturkan dari danais tersebut, diharapkan dapat dialokasikan ke dalam kegiatan-kegiatan yang memiliki dampak aspek ekonomis, sehingga perekonomian masyarakat di Bangunjiwo bisa meningkat.
Baca Juga: Pemkab Bantul Minta UMKM Tak Takut Ajukan Pinjaman ke Bank
Dengan program ini diharapkan bisa membuat UMKM naik kelas. “Diperlukan aksi nyata bagaimana pemerintah kalurahan mendukung UMKM agar naik kelas. Tentunya dengan UMKM naik kelas, otomatis kemiskinan segera bisa kita tanggulangi,” ungkapnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan Bantul sebagai Kota Kreatif harus didukung pemuda dan UMKM yang produktif. “Bangunjiwo dikenal masyarakat luas sebagai salah satu kalurahan yang memiliki potensi sumberdaya manusia yang handal karena kreativitasnya,” katanya.
Sekar Mataram sebagai spot baru di Bangunjiwo menurutnya bisa dioptimalkan pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi masyarakat. “Masyarakat bisa beraktivitas bisnis di sini, sehingga akhirnya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Maksimalkan Produksi Dalam Negeri, Impor Singkong Bakal Dikenakan Bea Masuk Tinggi
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Penataan Lempuyangan, Juru Bicara Warga Satu Rumah Sengketa Minta PT KAI Daop 6 Kantongi Surat Eksekusi
- Ubur-Ubur Mulai Jarang Terlihat di Pantai Gunungkidul, Pengunjung Tetap Diminta Waspada
- Jumlah Anak Tidak Sekolah Usia SMA di Kulonprogo Mencapai 329, Ini yang Akan Dilakukan Balai Dikmen
- Optimalisasi Penggunaan SIM Linmas Terus Didorong
- Pemkot Jogja Siagakan Armada dan Tambahan Personel Atasi Sampah di Masa Liburan
Advertisement
Advertisement