Advertisement
Tak Hanya Beras, Pasar Murah di Sleman Untuk Tekan Harga Gula yang Makin Manis

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pasar murah yang akan digelar pada pertengahan November dan Desember 2023 oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman tidak hanya untuk menekan harga beras yang tinggi. Pasar murah itu juga untuk memastikan ketersediaan dan menekan peningkatan harga gula pasir.
Pada Jumat (27/10/2023) ini harga gula pasir di Sleman tercatat tertinggi ada di Pasar Gamping dengan banderol Rp16.000 per kilogram, sedangkan harga gula konsumsi terendah di Sleman tercatat di Pasar Cebongan senilai Rp14.000 per kilogram. Sedangkan rata-rata harga gula di Sleman tercatat Rp15.625 per kilogram. Atau naik Rp125 per kilogram dibandingkan Selasa (24/10/2023) dengan harga per kilogramnya Rp15.438.
Advertisement
BACA JUGA: Tekan Stunting di DIY, Sultan: Perbaiki Gizi Masyarakat!
Kepala Disperindag Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengakui jika saat ini selain komoditas beras, gula pasir juga mengalami peningkatan. Untuk menekan harga gula pasir dan memastikan ketersediaan gula pasir, Disperindag Sleman akan menambah stok gula pasir saat pelaksanaan pasar murah.
"Ya, jadi nanti selain beras, kami juga perbanyak jumlah gula pasir saat pasar murah. Jadi nanti komoditas yang tidak kita siapkan akan kami ganti gula pada saat pasar murah. Tunggu saja pasar murah di 17 kapanewon, rilis jadwalnya," kata Mae, Jumat (27/10/2023).
Masuknya komoditas gula pada pasar murah yang digelar Disperindag Sleman sejatinya bukan kali pertama. Pada pasar murah di 17 kapanewon yang digelar 25 September 2023 hingga 6 Oktober 2023 lalu, gula pasir maniskita/ 1 kilogram dijual Rp12.000.
Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti mengatakan pihaknya sengaja melakukan pembatasan pembelian saat pelaksanaan pasar murah tersebut. Pembatasan jumlah diberlakukan untuk beberapa komoditas. Untuk beras kualitas medium dibatasi maksimal 10 kilogram per orang, beras kualitas premium juga dibatasi maksimal 10 kilogram per orang. Selain itu, minyak goreng (Minyakita) hanya boleh dua liter per orang.
"Untuk gula pasir batas pembeliannya maksimal lima kilogram per orang. Tepung terigu maksimal 5 kilogram per orang, dan telur ayam maksimal 2 kilogram per orang," katanya.
BACA JUGA: Tingkatkan Partisipasi Mahasiswa, KPU Sleman Optimalkan Sosialisasi di Kampus
Sementara untuk harga yang ditawarkan, beras medium SHPT/5 kilogram dibanderol Rp51.000, beras premium bawana/5 kilogram dibanderol Rp59.000, beras premium beraskita/5 kilogram dijual Rp58.000. Untuk gula pasir maniskita/ 1 kilogram dijual Rp12.000, minyakita / 1 liter dijual Rp11.500, tepung terigu tulip/1 kilogram dijual Rp8.500, telur ayam/ 1 kilogram dijual Rp22.000 dan kerkas ayam broiler per ekor dijual Rp33.500.
"Untuk pembeli ada syarat yakni harus ber-KTP atau berdomisili di Sleman. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dokumen yang sah atau surat keterangan domisili dari pemerintah setempat. Kami juga minta agar pembeli membawa kantong belanja sendiri," lanjut Nia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Analis: Pelemahan Rupiah Dipengaruhi Kondisi Prancis dan Jepang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Maulid Nabi, Dispar Gunungkidul Tambah PAD Setengah Miliar
- KPU Kulonprogo Dapat Usulan Penambahan Dapil untuk 2029 Jadi 6
- Pemkab Bantul Siapkan Infrastruktur Pendukung di Kawasan Selatan
- Jadwal Lengkap Bus DAMRI Bandara YIA, dari Jogja hingga Kebumen
- Polresta Jogja Gelar Operasi Khusus Cegah Konflik Sosial
Advertisement
Advertisement