Advertisement
22 Kasus Leptospirosis Ditemukan di Jogja, Dinkes Ingatkan Warga Jaga Kebersihan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Kesehatan Kota Jogja meminta masyarakat di wilayah ini mencegah potensi lonjakan kasus penyakit leptospirosis saat musim hujan yang diperkirakan mulai November 2023. Sampai oktober tahun ini, Dinkes setempat mencatat sduah ada 22 kasus leptospirosis
"Kasus leptospirosis yang disebabkan urine tikus memang biasanya berpeluang meningkat pada musim hujan sehingga perlu diwaspadai dan dicegah bersama-sama," kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja Endang Sri Rahayu Minggu (29/10/2023)
Advertisement
Menurut Endang, memasuki musim hujan populasi tikus bisa meningkat akibat banyaknya sampah yang basah.
Jumlah tikus yang banyak kemudian berisiko mencemari selokan yang aliran airnya tidak lancar, genangan, atau memasuki rumah warga yang kebersihannya tidak terjaga.
Berdasarkan data Dinkes Kota Yogyakarta, kasus leptospirosis sejak Januari hingga Oktober 2023 telah menjangkiti sebanyak 22 orang dengan sebaran dominan di Kecamatan Kotagede dan Wirobrajan, diikuti Gondokusuman, dan Jetis.
Jumlah kasus itu meningkat jika dibandingkan tahun 2022 yang tercatat 16 orang dengan dua di antaranya meninggal dunia.
"Dibandingkan tahun lalu jelas meningkat, itupun data belum sampai Desember 2023. Semoga kita bisa mempertahankan tidak ada yang sampai meninggal dunia," ujar Endang.
Karena itu, Endang meminta seluruh warga di Kota Yogyakarta mulai kembali menggencarkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), antara lain dengan aktif memilah sampah rumah tangga masing-masing, menjaga kebersihan, makan makanan bergizi dan rajin berolahraga.
Sampah menjadi perhatian khusus, sebab beberapa waktu lalu Kota Yogyakarta masih mengalami darurat pengelolaan sampah.
"Sehingga kami minta sampah-sampah agar dipilah mana yang basah, mana yang bisa didaur ulang. Rumah tangga, perkantoran, sekolah saya kira perlu berpartisipasi," ujar dia.
BACA JUGA: Dinkes Ingatkan Risiko Peningkatan Leptospirosis Jelang Musim Hujan
Apalagi, jika ditelurusi berdasarkan faktor penyebabnya, Endang menyebutkan sebagian kasus yang terjadi hingga Oktober 2023 berkaitan dengan sampah.
"Faktor risikonya ketemu dengan sampah yang kemungkinan tercemar urine tikus. Ada yang karena membersihkan selokan atau kerja bakti tanpa pelindung sehingga bersentuhan dengan urine tikus," kata dia.
Untuk mencegah risiko tersebut, Endang meminta warga yang berinteraksi dengan sampah agar menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan serta sepatu boot.
Endang menuturkan penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri genus Leptospira sp bisa menular ke manusia lewat air seni tikus terinfeksi yang kontak dengan kulit manusia yang lecet.
Jika tertular, pasien akan merasakan gejala seperti demam, sakit kepala dan nyeri otot sehingga masyarakat yang merasakan gejala itu agar memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit.
"Kasus meninggal dunia tahun lalu akibat terlambat memeriksakan diri karena dianggap hanya masuk angin atau demam biasa," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Asyiknya Belajar Kreasi Masakan Bareng 2 Food Application Chef di Solo
- Hidupkan Tradisi Literasi, Himpunan Mahasiswa Prodi IQT UMS Terbitkan Buku
- Sempat Dinyatakan Sembuh, Kiki Fatmala Meninggal Dunia karena Komplikasi Kanker
- Argentina vs Mali Juara 3 Piala Dunia U-17: Ada yang Bikin The Aigles Terkejut
Berita Pilihan
Advertisement

COP28 Dubai Dibuka, Dirut PLN Paparkan Inovasi dan Ajak Kolaborasi Global Untuk Capai NZE Nasional 2060
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement