Advertisement
Dinas Kesehatan Sleman Kick Off Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

Advertisement
SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman secara resmi melakukan Kick Off Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Kabupaten Sleman. Integrasi ini diharapkan dapat mendekatkan layanan kesehatan di lingkungan masyarakat dan skrining kesehatan sedini mungkin.
Kepala Dinkes Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menerangkan integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan transformasi layanan yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Transformasi ini menjadikan pelayanan kesehatan terintegrasi, yang dulunya dilakukan per program, kini dilaksanakan per klaster.
Advertisement
"Jadi hanya ada lima klaster, dimulai dari klaster manajeman puskemas, klaster KIA [kesehatan ibu dan anak] dan remaja, klaster usia produktif dan lansia, klaster penyakit menular, dan inter klaster," kata Cahya Purnama saat Kick Off Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Kabupaten Sleman di D'Kaliurang Resort & Convention, Jumat (3/11/2023).
Pembentukan klaster ini, menurut Cahya, diharapkan dapat memfokuskan upaya preventif dan promotif untuk mencapai target standar pelayanan minimal (SPM). "Dengan kick off hari ini kita segera bergerak untuk seluruh wilayah Sleman mendekatkan layanan sampai ke tingkat kalurahan dan pedukuhan yang dikelola oleh panewu dan lurah," katanya.
Adanya integrasi ini, menurut Cahya, dapat mempermudah aksesibilitas masyarakat terhadap kesehatan. Pasalnya, layanan kesehatan didekatkan sampai ke wilayah. "Akses pelayanannya menjadi lebih luas karena mencakup siklus hidup, mulai dari bayi sampai ke warga lansia semua dilayani. Kalau dulu namanya posyandu [pos pelayanan terpadu] hanya layanan kesehatan ibu anak dan bayi, sekarang lima klaster tadi akan melayani siklus hidup sampai lansia," katanya.
BACA JUGA: Tim Seleksi KID DIY Umumkan Hasil Wawancara Calon Anggota, Berikut Ini Daftarnya
Layanan di tingkat puskesmas sampai ke tingkat kalurahan maupun posyandu akan diberdayakan seluruhnya. Baik itu sumber daya sarana prasarananya hingga kader kesehatan semua diberdayakan dalam integrasi primer ini. "Kita melakukan pemberdayaan supaya nanti mereka bisa melakukan skrining. Karena itu penting sekali untuk melihat penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, kanker kalau ketemu di awal akan lebih cepat [penanganannya]," katanya. Jangka panjangnya, hasil skrining kesehatan dari lima klaster bisa dirangkum dalam sebuah dashboard. Portal ini nantinya diharapkan bisa terintegrasi dan dilihat pemangku kepentingan di wilayah.
"Data itu menyatu dari mulai tingkat bawah sampai ke tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional, saya kira akan mudah kita lakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang ada di Sleman," terangnya.
Bila integrasi layanan primer dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif ini sudah terlaksana, penyakit-penyakit berat akan tereliminasi. Karena, skrining penyakit di lingkungan terkecil dapat dilakukan lebih dini. Hadir dalam kegiatan ini, perangkat daerah Kabupaten Sleman, Panewu dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Sleman. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Namanya Dicatut untuk Penipuan, Bupati Gunungkidul Minta Masyarakat Tak Tergiur Iming-iming Berkedok Rekrutmen ASN
- Kejahatan Jalanan di Jogja Jadi Perhatian Kapolresta Baru
- Diteriaki Klitih, Remaja di Bantul Dianiaya dan Diseret ke Polsek oleh Sekelompok Orang Bermobil
- Hingga Juli 2025, Sebanyak 2.495 Pekerja di DIY Terkena PHK, JKP dan Jobfair Perlu Dioptimalkan
- Polisi Ringkus Pelaku Penggelapan Sepeda Motor di Mergangsan Jogja
Advertisement
Advertisement