Luapan Minyak di Tugu Terjadi Lagi, DPUPKP Jogja: Bisa Merusak Sistem Drainase
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Luapan minyak di Tugu, tepatnya dari saluran limbah di utara Tugu Jogja terjadi lagi pada Senin malam (6/11/2023) kemarin. Tak hanya mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan, luapan minyak ini berisiko merusak sistem drainase di kawasan Tugu Jogja.
Luapan minyak di Tugu kembali terjadi di depan Kebon Ndalem Café. Selain Senin malam lalu, sebelumnya pada Selasa siang (31/10/2023) minggu lalu juga terjadi. Kondisi luapan minyak dari saluran limbah ke jalanan dapat masuk ke saluran drainase di kawasan Tugu Jogja.
Advertisement
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Jogja menilai terus terulangnya luapan minyak itu sudah masuk ke sistem drainase Tugu Jogja. “Kalau kami lihat sudah masuk saluran drainase berdasarkan foto dan video yang beredar, ini risikonya merusak sistem drainase,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase, Rahmawan Kurniadi pada Selasa (7/11/2023).
Baca Juga: Minyak Tumpah di Sekitar Tugu Jogja Bikin Macet sampai Kecelakaan, Warga: Bukan yang Pertama
Rahmawan menjelaskan dampak langsung masuknya minyak ke saluran drainase memang hanya menghambat air masuk. “Jangka pendeknya hanya kecil, tapi jangka panjangnya bisa besar yaitu rusaknya sistem drainase di Tugu Jogja. Sehingga efek dominonya bisa menyebabkan genangan air bahkan banjir di sana,” terangnya.
Sebabnya, minyak yang masuk saluran drainase akan mengendap dan menyebabkan air hujan yang masuk ke drainase tidak terserap ke tanah. “Selain itu secara jangka menengah akan mengurangi kapasitas saluran drainase dalam menampung air hujan, efek lainnya drainase mudah meluap kalau hujan,” ungkapnya.
Baca Juga: Pemkot Investigasi Cairan Minyak di Utara Tugu Jogja
Sistem drainase di kawasan Tugu Jogja, jelas Rahmawan, dibagi dalam dua saluran. Saluran pertama diarahkan ke timur yang muaranya Sungai Code, saluran kedua diarahkan ke barat yang muaranya Sungai Winongo. “Selama ini sistem drainase di Tugu Jogja bagus, meskipun hujan deras beberapa tahun terakhir tidak ada genangangan karena kapasitas dan sistemnya memenuhi itu, kalau ada luapan minyak ini bisa mengganggu kedepan,” jelasnya.
Baca Juga: Minyak Jelantah Ternyata Bisa Datangkan Keuntungan Melimpah
Rahmawan menegaskan saluran limbah tidak boleh dicampur dengan saluran drainase. “Tapi kenyataanya terutama di kawasan permukiman di Jogja ini banyak yang dicampur begitu, misalnya saluran drainase jadi pembuangan saluran kamar mandi masyarakat. Kalau begitu, ada deterjen, sabun, dan macem-macem itu masuk drainase dan berpotensi merusak sistem drainasenya juga,” tuturnya.
DPUPKP sudah melakukan langkah penanggulangan pencampuran saluran drainase dan limbah. “Kami melakukan pemotongan saluran pada akhirnya, karena itu juga sebenarnya bisa ditindak Satpol PP ada larangannya,” katanya.
Mengantisipasi musim penghujan yang akan tiba, lanjut Rahmawan, DPUPKP mengimbau masyarakat luas untuk tidak mencampur drainase dan limbah. “Kami juga mengimbau untuk masyarakat membersihkan saluran drainase yang ada. Kami sendiri sudah melakukan pelumpuran dan pembangunan sumur resapan untuk mengantisipasi genangan dan banjir,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Jadi Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Ini Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Pekan Terakhir November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 24 November 2024: Hujan Ringan hingga Petir
- Jadwal Bus Damri Titik Nol Kilometer Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Minggu 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Pekan Terakhir Bulan November 2024
- Menteri Kebudayaan Fadli Zon Akan Upayakan Pemulangan Manuskrip Kraton Jogja Tersimpan di Inggris
Advertisement
Advertisement