Advertisement

Memasuki Musim Penghujan, Warga Lereng Gunung Merapi Diminta Waspada Lahar Hujan

Yosef Leon
Rabu, 08 November 2023 - 18:07 WIB
Ujang Hasanudin
Memasuki Musim Penghujan, Warga Lereng Gunung Merapi Diminta Waspada Lahar Hujan Kepala Stasiun Meteorologi Jogja Warjono (kiri) bersama Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menjelaskan potensi cuaca ekstrem menjelang masuknya musim penghujan, Rabu (8/11 - 2023)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Stasiun Meteorologi Jogja mengingatkan masyarakat yang beraktivitas di seputaran lereng Gunung Merapi untuk mewaspadai fenomena banjir lahar hujan menjelang masuknya musim penghujan. Pada Desember mendatang intensitas hujan di wilayah setempat diprediksi sudah cukup tinggi dan merata terjadi di sejumlah daerah. 

Kepala Stasiun Meteorologi Jogja Warjono menjelaskan, masyarakat perlu siaga terhadap potensi bencana yang kemungkinan muncul pada saat menjelang maupun berlangsungnya musim penghujan. Selain pohon tumbang, angin kencang dan tanah longsor, status Gunung Merapi yang sekarang masih siaga juga patut diantisipasi. 

Advertisement

"Hari-hari terakhir sudah muncul guguran ke arah barat, perlu diwaspadai ketika lahar ini menumpuk di sekeliling Merapi dan ada hujan lebat di atas dan akan sangat berbahaya yang menimbulkan banjir lahar," katanya, Rabu (8/11/2023). 

Menurutnya masyarakat dan instansi terkait harus melakukan mitigasi pada kawasan sungai. Pembenahan pada jalur lahar yang akan muncul perlu dilakukan. Pihaknya juga meminta agar instansi terkait bisa berkoordinasi dengan perangkat wilayah setempat serta masyarakat yang biasa beraktivitas di kawasan itu agar meningkatkan kewaspadaan. 

"Yang perku kita siapkan termasuk sungai harus dibenahi dan harus ada kesiapan soal banjir lahar," katanya. 

Warjono menambahkan, di beberapa wilayah DIY sejak awal November ini sudah mulai berlangsung musim hujan meski dengan intensitas yang ringan. Fenomena hujan dimulai dari wilayah utara dan kemudian bergeser ke selatan. Wilayah pertama yang merasakan hujan ada di Kulonprogo utara, kemudian pertengahan November sudah mulai di Sleman utara dan Gunungkidul utara. 

"Pola pergerakannya sesuai dengan sumbu matahari, semakin ke selatan akan semakin banyak hujan," jelasnya. 

BACA JUGA: Ada Indikasi Kenaikan Aktivitas Magmatik di Gunung Merapi

Di masa peralihan seperti sekarang masyarakat juga perlu mewaspadai munculnya angin kencang dan fenomena hujan es. Kemudian pada saat musim hujan sudah mulai rata dirasakan di sejumlah tempat, warga harus mewaspadai potensi tanah longsor, banjir maupun angin puting beliung. 

"Kemudian juga hujan ekstrem yang berdampak pada pohon tumbang, saluran irigasi mampet, sampah yang basah dan berpotensi menimbulkan bau atau sampah kiriman. Longsor ini rentan terjadi di Kulonprogo atau Sleman. Banjir berpotensi juga ada di Bantul dan Kulonprogo," ucapnya. 

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menyebut, pihaknya dengan BPBD DIY telah berkoordinasi dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memitigasi bencana. "Sampai 2023 ini dari 438 desa dan kelurahan sudah terfasilitasi kalurahan tangguh bencana sebanyak 320. Sisanya di tahun depan dan target kami 2027 seluruh desa DIY sudah jadi desa tangguh bencana," katanya. 

Eko menyebut, mewaspadai potensi banjir lahar di seputaran Gunung Merapi pihaknya juga sudah membentuk desa tangguh bencana di seluruh wilayah di lereng Merapi. "Kita juga dibantu dengan 147 kampung dari 169 kampung tangguh bencana yang ada di Kota Jogja. Juga ada 100 sekolah tingkat SMA dan SMK yang berstatus satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di DIY," pungkas Eko. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

145 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Lampung

News
| Sabtu, 18 Mei 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement