Advertisement
Penempatan Tenaga Kerja Antar Daerah Tahun Ini Sepi

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Salah satu program Pemkab Bantul dalam menekan angka pengangguran yakni dengan penempatan tenaga kerja, baik antarkerja lokal (AKL), antarkerja antardaerah (AKAD) maupun antarkerja antar negara (AKAN). Sayanganya, tahun ini AKAD sangat sedikit.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, Istirul, menjelaskan tahun ini AKAD sedang sepi, yang dipengaruhi kondisi ekonomi global. “Tahun ini baru agak sepi, karena kondisi situasi pereekonomian global, perusahaan luar DIY yang berdampak,” ujarnya, Selasa (14/11/2023).
Advertisement
Baca Juga: Tak Ingin Banyak Pekerja ke Luar Negeri, Disnakertrans Bantul: Dampaknya Ngeri
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, pada 2023, penempatan tenaga kerja totalnya 2.319 orang, dengan rincian AKL 2.210 orang, AKD lima orang dan AKN 105 orang. Jumlah ini berkurang signifikan dibanding tahun sebelumnya, sebanyak 3.681, dengan rincian AKL 3.421 orang, AKD 164 orang dan AKAN 96 orang.
“Tahun kemaren, awal Januari sudah banyak kita tempatkan di perusahaan industri di Batam. Tahun ini sementara baru sedikit. Tapi kemaren sudah ke sana [daerah penempatan] untuk koordinasi dengan perusahaan, insyaallah 2024 awal sudah ada perekrutan lagi,” paparnya.
Baca Juga: Fantastis! Jumlah Pekerja Migran Indonesia Naik 3 Kali Lipat Tahun Lalu
Penempatan tenaga kerja tahun ini juga masih didominasi pada AKL, dengan sektor paling banyak pada industri. “Kebanyakan di antarkerja lokal, jadi menempatkan tenaga kerja di sektor industri, garmen, furniture, dan sebagainya,” ungkapnya.
Berdasarkan tingkat pendidikan, penempatan tenaga kerja tahun ini didominasi lulusan SMK, yakni sebanyak 1.586 orang. Kemudian disusul lulusan SMA sebanyak 302 orang, lulusan S1 108 orang, lulusan SMP 72 orang dan lulusan SD empat orang.
Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja, Ini yang Dilakukan Disnakertrans Kulonprogo
Penempatan tenaga kerja ini diharapkan dapat terus menyerap angkatan kerja yang terus bertambah seiring dengan kemunculan lulusan sekolah atau perguruan tinggi baru. “Angkatan kerja kita tiap tahun bertambah, lulusan SMK, SMA, perguruan tinggi, jadi pasti terjadi kenaikan di angkatan kerja,” ungkapnya.
Meski demikian, tren pengangguran terbuka menurutnya cenderung menurun. Pada 2022, angka pengangguran terbuka Bantul sebesar 4,06% atau sekitar 25.000 orang. Saat ini, jumlah tersebut sudah menurun sekitar 0,2% menjadi sekitar 24.000 orang. “Untuk 2023, target kami menjadi 3,5 persen,” kata dia.
Selain dengan penempatan tenaga kerja, berbagai program juga dilakukan Pemkab Bantul untuk menurunkan angka pengangguran, diantaranya pelatihan dan produktivitas, fasilitasi hubungan industrial dan sebagainya. “Diharapkan dapat memberi sumbangsih pada penurunan pengangguran di Bantul,” ujarnya.
“Kegiatan padat karya memang kita tujuanya memberikan pekerjaan pada saudara kita yang bersifat sementara. Tapi efek yang ditimbulkan sangat besar. Dengan adanya padat karya banyak infrastruktur yang terbangun, misal akses di wilayah terpencil, mempermudah masyarakat untuk melakukan kegiatan dengan jalan yang sudah bagus,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
Advertisement