Advertisement
Ikan untuk Kebutuhan Protein Terus Didorong, DKP Bantul: Konsumsi Ayam Terlalu Besar

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Gerakan gemar makan ikan terus disosialisasikan di Kabupaten Bantul. Bahkan Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul mendorong agar acara hajatan, rapat dan acara lain menggunakan menu ikan sebagai pengganti ayam. Budaya ini untuk meningkatkan konsumsi dan asupan protein hewani warga.
"Kami dorong dengan gemar makan ikan, dengan terus lakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat terutama ibu-ibu, karena ibu itu adalah pahlawan pangan dalam keluarga," kata Kepala DKP Bantul Istriyani di Bantul, Senin (20/11/2023).
Advertisement
Menurut dia, anak menjadi sukar makan makanan tertentu karena perilaku ibu sejak awal, seperti contoh kalau ibu atau orang tua kebanyakan sibuk dengan aktivitas tanpa memperhatikan hidangan ikan bagi anak, maka akhirnya jadi kebiasaan anak sejak kecil itu tidak kenal ikan.
"Makanya kami sosialisasi gemar makan ikan dengan seluruh lapisan masyarakat, ibu rumah tangga, lansia, anak muda supaya mereka meningkatkan hidangan ikan di dalam keluarga, apabila hanya ada nenek perintahkan kepada mantu, kalau ibu perintahkan kepada anaknya," katanya.
Selain itu, kata dia, setelah dilakukan sosialisasi gemar makan ikan bagi masyarakat, perangkat desa atau dukuh yang hadir dalam sosialisasi agar mulai meningkatkan hidangan ikan pada setiap rapat atau pertemuan maupun hajatan di masyarakat.
"Jadi, kalau ada hajatan, rapat, kunjungan harus pakai ikan, kalau yang belum harus sudah mulai pakai ikan, dibudayakan saat ini, karena sekarang ini kecepatan konsumsi ayam luar biasa, makanya mulai diganti dengan ikan, agar masyarakat menjadi terbiasa konsumsi ikan," katanya.
BACA JUGA: Hari Ini Pelabuhan Gesing di Gunungkidul Dibuka untuk Uji Coba
Lebih lanjut dia mengatakan tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Bantul saat ini rata-rata masih sebanyak 31 kilogram per kapita per tahun, atau masih separo dari target nasional yang sebanyak 60 kilogram per kapita per tahun, sementara target provinsi DIY sebanyak 34 kg per kapita per tahun.
Dia juga mengatakan dengan terus meningkatkan konsumsi ikan, maka akan berdampak baik bagi pertumbuhan anak itu sendiri, bahkan berkontribusi pada penurunan angka stunting di Bantul.
"Anak-anak stunting itu kekurangan protein hewani, bukan nabati, maka dibutuhkan protein hewani untuk baduta (bawah dua tahun) dan balita (bawah lima tahun), salah satunya disumbang dari ikan, makanya ikan sangat strategis dalam penurunan stunting," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
- Liburan Sekolah, Okupansi Hotel di Bantul Tembus 80 Persen
Advertisement
Advertisement