KPU Sleman Siapkan 45 TPS Khusus pada Pemilu 2024, Paling Banyak di Kampus
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman menyiapkan 45 TPS Lokasi Khusus (Loksus) pada Pemilu 2024. TPS Loksus ini sebagian besar akan berada di lingkungan kampus di Bumi Sembada.
Keberadaan TPS Loksus penting untuk memfasilitasi pemilih yang berasal dari luar Sleman agar tetap bisa memberikan hak suaranya saat Pemilu 2024.
Advertisement
Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sleman Sura'ie mengatakan, 45 TPS Loksus nantinya akan disebar di sejumlah kampus yang ada di Sleman. Setiap kampus, jumlah TPS Loksusnya tidak akan sama dan akan disesuaikan dengan banyak tidaknya jumlah pemilih di loksus tersebut.
"Untuk saat ini sendiri kami terus melakukan pendataan Daftar Pemilih Tambahan(DPTb) untuk pindah pemilih pada Pemilu 2024. Karena ini masih diperbolehkan sampai 14 Januari 2024," kata Surai'e, Senin (27/11/2023).
Sementara Ketua KPU Sleman Ahmad Baehaqi menambahkan, secara regulasi untuk DPTb dari TPS di mana yang bersangkutan terdaftar dalam DPT ke TPS lain harus melalui mekanisme. Dimana, calon pemilih harus mengurus pindah memilih ke KPU Kabupaten atau jajaran penyelenggara adhoc PPS/PPK.
Untuk itu, pihaknya terus menyosialisasikan kepada mahasiswa maupun pemilih dari luar Sleman untuk memenuhi aturan tersebut.
Tergantung Permintaan Kampus
Bagitu juga saat disinggung permintaan dari Bawaslu agar KPU Sleman mendirikan posko layanan khusus untuk mengurus formulir pindah pemilih, utamanya di kampus, Baehaqi menyebut hal itu akan melihat perkembangan yang ada.
"Kalau ada permohonan dari kampus maka KPU Kabupaten Sleman akan mengoptimalkan pelayanan dengan membuka posko," katanya.
BACA JUGA: Tingkatkan Partisipasi Mahasiswa, KPU Sleman Optimalkan Sosialisasi di Kampus
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar meminta kepada KPU Sleman mendirikan posko layanan khusus di kampus terkait pengurusan formulir pindah pemilih. Sebab, posko ini penting guna meminimalisasi gerakan golongan putih dari mahasiswa, yang tidak bisa kembali ke daerahnya bisa gunakan haknya lewat daftar pemilih tambahan.
"Tentunya, ini akan mempermudah mereka [mahasiswa]. Daripada mereka harus mengurus formulir pindah pemilih di PPS yang tentunya bagi mereka tidak familier," kata Arjuna.
Menurut Arjuna, keberadaan posko ini penting. Sebab, jika mengacu pada pengalaman Pemilu 2019 lalu, banyak mahasiswa perantau tidak dapat menggunakan hak suaranya. Mereka gagal menggunakan hak pilihnya setelah kesulitan mendaftar sebagai pemilih tambahan. Padahal, mereka tidak bisa kembali ke daerahnya dan menggunakan hak pilih di tempat asalnya.
Di sisi lain, Arjuna mengungkapkan saat ini potensi suara dari mahasiswa perantau yang tidak dapat menggunakan haknya di Kabupaten Sleman cukup tinggi. Ada sekitar 200.000 mahasiswa di Sleman. "Baru separuh yang terdaftar sebagai pemilih," jelasnya.
Jika kondisi ini dibiarkan, Arjuna memperkirakan akan menjadi potensi kerawanan pemilu. Sebab, mahasiswa ini akan meminta kepada penyelenggara pemilu agar tetap bisa menggunakan hak suara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
Advertisement
Advertisement