KPK Gelar Pencegahan Korupsi Libatkan Keluarga Pejabat di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—KPK mengadakan pelatihan pencegahan korupsi dengan sasaran pejabat Pemkab Gunungkidul, Rabu (6/12/2023). Tak hanya pejabat, KPK juga meminta pasangan masing-masing pejabat untuk mengikuti pelatihan tersebut baik suami atau istrinya.
Pelatihan untuk pencegahan korupsi di lingkungan Pemkab Gunungkidul itu diadakan Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat, KPK. Pelibatan pasangan pejabat Pemkab Gunungkidul dalam kegiatan tersebut bertujuan agar ada komitmen dari orang paling dekat pejabat agar tak melakukan korupsi.
Advertisement
Selain itu, catatan KPK menunjukan motif korupsi paling banyak disebabkan oleh pasangan para pejabat. “Progam ini untuk mengingatkan kepada kita bahwa suami dan istri harus menanamkan nilai integritas agar terhindar dari korupsi," kata Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat, Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Brigjen Kumpul Kusdwidjanto Sudjadi pada Rabu siang.
Baca Juga:
Kasus Pemerasan Syahrul Yasin Limpo, Aktivis: Jika Firli Ditahan Jadi Kado Hari Anti Korupsi
Pemkab Magelang Berkomitmen Membangun Budaya Antikorupsi
Penyuluh Antikorupsi Diharapkan Bantu Cegah Korupsi di DIY
Dari total 1.648 kasus tindak pidana korupsi (Tipikor) yang berhasil ditindak KPK, jelas Kumpul, melibatkan pasangan dan anak pejabat pelaku Tipikor. "Beberapa kasus tipikor ada yang melibatkan istri dan anak, makanya kita bentuk program ini. Upaya kita mengakrabkan suami dan istri," paparnya.
Upaya pencegahan dengan pelatihan itu, lanjut Kumpul, untuk makin menguatkan pemberantasan korupsi oleh KPK. “Kami juga melakukan survei di tahun 2023 terdapat 24,42 persen seorang istri diberikan sesuatu uang tidak pernah bertanya dari mana sumbernya padahal kita tahu berapa gaji ASN. Sehingga edukasi ini saya harapkan dapat memberikan efek, demi terwujudnya pengurangan tindak pidana korupsi di Indonesia," tegasnya.
Pelatihan itu juga dihadiri Bupati Gunungkidul, Sunaryanta dimana ia mengimbau ASN untuk terus berintegritas. Hal tersebut untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan jujur.
Sunaryanta juga meminta stakeholder menjadi contoh yang baik dalam upaya pemberantasan korupsi di lingkungannya masing-masing. "Selalu saya tekankan, integritas ini dimulai dari pimpinan. Kalau pimpinannya serakah, sudah pasti anak buahnya mengikuti," tegas Bupati.
Sementara itu, Inspektur Daerah Gunungkidul, Saptoyo memaparkan Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas diikuti oleh 49 pasang suami istri . Sebanyak 30 orang dari eselon II , 17 panewu dan dua Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Gunungkidul.
"Kegiatan ini kita gelar sekaligus dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi yang diperingati setiap Tanggal 9 Desember," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement