Advertisement
Tahun Depan, Jembatan Penyeberangan Orang Dibangun di Stasiun Wates
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Jembatan penyeberangan orang (JPO) akan segera dibangun di Stasiun Wates oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kulonprogo. Rencana pembangunan JPO di Stasiun Wates sudah merampungkan tahap detail engineering design (DED).
Pembangunan JPO akan dilakukan pada awal 2024 nanti dengna tujuannya mempermudah akses dari sisi utara dan selatan rel kereta api terutama untuk pejalan kaki di sisi timur Stasiun Wates. Akses itu akan mempermudah menuju dan meninggalkan Alun-alun Wates.
Advertisement
Sebelumnya memang terdapat akses dari sisi utara ke selatan rel kereta api yang disebut Teteg Wetan. Namun, keberadaan Teteg Wetan itu dibatasi dengan di buat pagar, sehingga tidak ada akses lagi.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kulonprogo Sukirno menjelaskan untuk membangun JPO diperlukan izin dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian. “Sedang dalam pembahasan bersama setelah DED kemarin sudah disampaikan, nanti akan ditindaklanjuti untuk dibangun,” jelasnya.
Sukrino menerangkan penutupan Teteg Wetan menyebabkan akses jadi lebih panjang karena harus memutar ke Teteg Kulon yang jadi satu-satunya akses di kawasan tersebut. “Karena sepertinya memang diperlukan, soalnya selama ini setelah ditutup akses jalannya memutar terlalu jauh kalau pejalan kaki kasihan maka dibangun JPO ini,” terangnya.
Rencana pembangunan JPO itu sendiri, menurut Sukrino, merupakan usulan dari masyarakat. “Yang mengusulkan dibangun JPO ini masyarakat, usulan itu disampaikan langsung dan sudah kami tindaklanjuti,” tuturnya.
BACA JUGA: Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress 14 November 2023
Sementara itu seorang warga di sekitar timur Stasiun Wates, Mujiran mengaku memang membutuhkan akses tersebut. “Saya biasanya kalau malam jualan makanan di sana, kalau muter ke barat dulu kejauhan. Tentu mendukung rencana ini, karena sangat membantu sekali nantinya,” ungkapnya.
Mujiran menyebut selain dibangun JPO juga perlu dipastikan adanya penerangan yang memadai nantinya. “Supaya enak kalau jalan malam hari juga, kalau terangkan juga mudah mengawasinya agar tidak dipakai untuk yang tidak semestinya misalnya nongkrong malam-malam begitu,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gentingnya Stunting, Kemendukbangga/BKKBN Luncurkan Program GENTING dan Rebranding Logo
Advertisement
Festival Angkringan Kembali Digelar di Pasar Ngasem, Ini Jadwalnya
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Pemkot Jogja Siapkan Kantong Parkir
- Pemkab Sleman Terus Dorong Produksi Beras Organik Varietas Lokal
- Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Akan Dimulai di SDN Wonosari I
- Stok LPG 3 Kg di Bantul Cukup untuk Masa Libur Akhir Tahun
- Rencana Demonstrasi FJI, Kesbangpol DIY Minta Digelar Damai
Advertisement
Advertisement