Advertisement

Dapat Hibah 2 Kapal, Pemkab Gunungkidul Bertekad Tingkatkan Produksi Ikan Laut

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 07 Januari 2024 - 21:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Dapat Hibah 2 Kapal, Pemkab Gunungkidul Bertekad Tingkatkan Produksi Ikan Laut Aktivitas kapal nelayan di Pantai Baron di Kalurahan Kemadang, Tanjungsari. Foto diambil 17 Agustus 2023 - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Potensi perikanan tangkap di Gunungkidul lebih besar daripada Kabupaten Bantul dan Kulonprogo. Dengan luasnya wilayah tangkap, produksi perikanan tangkap utamanya tangkap laut diharapkan terus meningkat.

Harapan tersebut diungkap Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Wahid Supriyadi menyusul hibah dua kapal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY. Dia mengatakan bahwa nelayan di Bumi Handayani mendapat hibah dua kapal dari DKP DIY pada Desember 2023.

Advertisement

“Baru saja kami mendapat bantuan hibah kapal dari DIY. Ada dua kapal, masing-masing berkapasitas di atas 10 gross ton [GT],” kata Wahid dihubungi, Minggu (7/1/2024).

BACA JUGA: Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu Damai, Kapolri: Beda Pilihan Harus Tetap Damai

Wahid menambahkan kapal yang bersumber dari Dana Keistimewaan tersebut ditempatkan di pelabuhan baru, Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pantai Gesing. Kapal tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi perikanan tangkap laut di wilayah DIY khususnya Gunungkidul.

Dia menjelaskan jumlah tempat pendaratan ikan sejumlah delapan titik di Gunungkidul yang didukung beroperasinya Pelabuhan Pendaratan Ikan Pantai Gesing di Kalurahan Girikarto, Panggang dapat menambah daya dukung produksi perikanan. Pelabuhan PPI Pantai Gesing dapat menampung 40 kapal sekoci 10 - 30 GT dan 100 perahu motor tempel.

Tahun 2023, produksi perikanan tangkap laut dan perairan umum darat di Gunungkidul mencapai 4.302.559 kilogram atau 4.302 ton. Apabila melihat rata-rata harga ikan, maka per kilogram dapat menyentuh angka Rp20.487. Dengan begitu nilai produksi tangkap setahun lalu mencapai Rp88,144 miliar. Sedangkan untuk total rata-rata biaya operasional mencapai Rp8,265 miliar.

Lebih jauh, Wahid menjelaskan Pemprov DIY telah menjalin kerja sama dengan Kabupaten di luar DIY sehingga nelayan lain dapat menangkap ikan di wilayah perairan Gunungkidul.

"Sejauh dalam perjanjian kerja sama diperbolehkan, kami tidak masalah. Ada kuota juga, maksudnya di titik tertentu hanya boleh berapa nelayan. Kalau nelayan luar mau mendarat di Sadeng, contohnya, ya harus mendapat persetujuan kelompok nelayan di Sadeng,” katanya. 

BACA JUGA: Jadwal, Tema dan Link Nonton Debat Capres Nanti Malam, Minggu 7 Januari 2024

Dia mengaku wilayah perairan di Pantai Ngrenehan dan Baron sudah banyak nelayan bahkan berlebihan. Sebab itu, apabila nelayan luar ingin mendapat atau mencari ikan di dua titik tersebut akan sulit. Total jumlah nelayan di Gunungkidul total sekitar 1.800 mengacu pada kartu usaha kelautan dan perikanan. Khusus untuk perikanan tangkap laut, produksi ikan tahun 2023 mencapai 4.066 ton.

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Kulonprogo Wakhid Purwosubiyantoro rata-rata produksi perikanan tangkap laut mencapai 750 ton. "Kalau perikanaan tangkap baik dari penangkapan ikan di laut maupun penangkapan ikan dari perairan umum mencapai sekitar 2.050 ton,” kata Wakhid.

Di lain pihak, Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya DKP Bantul, Kristanto Kurniawan mengatakan produksi perikannan tangkap laut tahun 2023 mencapai sekitar 800 ton. “Di Bantul tahun 2023 produksi perikanan tangkap sekitar 800 ton dan perikaanan budidaya kurang lebih 12.500 ton,” kata Kristianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
TMMD Tahap II 2024 Digelar di Mergangsan

TMMD Tahap II 2024 Digelar di Mergangsan

Jogjapolitan | 10 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Buntut Taruna Tewas, Kemenhub Bakal Rombak Kurikulum Sekolah Kedinasan

News
| Jum'at, 10 Mei 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Unik, Glamping Kapal Selam Ini Ternyata Bekas Sekoci Kapal Tanker

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 09:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement