Advertisement
Wujudkan KLA, Bantul Berkomitmen Tekan Angka Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Kabupaten Bantul berupaya menurunkan jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2024. Upaya tersebut dilakukan untuk mendukung Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA).
Kepala Ninik Istitarini menyampaikan tahun 2023 Bantul telah meraih predikat KLA kategori utama. Meski begitu, jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tinggi.
Advertisement
Berdasarkan data DP3AP2KB Bantul ada 206 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2023. Dari jumlah tersebut ada 108 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 98 kasus kekerasan terhadap anak.
BACA JUGA : Kejar Predikat Kabupaten Layak Anak Tahun Depan, Ini PR yang Kudu Dirampungkan Bantul
Pemkab Bantul telah melakukan berbagai upaya untuk memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak melalui dari kekerasan. “Kami ingin menurunkan [jumlah] kekerasan terhadap anak, karena itu kami memiliki Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak [UPTD PPA], Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak [Puspaga], dan sekretariat Forum Anak Bantul [FONABA], Komisi Perlindungan Anak Daerah [KPAD] yang tidak dimiliki semua kabupaten/kota,” ujarnya Minggu (14/1/2024).
Saat ini, Satgas PPA pun telah terbentuk di masing-masing kalurahan. KPAD Bantul bersama dengan Puspaga akan mengkampanyekan dan menjangkau dugaan kekerasan yang terjadi di tingkat kalurahan. Dia berharap langkah tersebut dapat mendorong semakin banyak kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang dapat tertangani di Bantul.
“Apabila di lingkungannya ada kasus kekerasan [diharapkan] segera dilaporkan, memang dampaknya angka [jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bantul] kami jadi tinggi, tetapi kalau ini [kekerasan terhadap anak dan perempuan] dibiarkan dan tidak ditangani, akan berdampak luas,” ujarnya.
Dia menyampaikan capaian Bantul sebagai KLA kategori utama tersebut telah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bantul tahun 2021-2026. Ninik menuturkan pihaknya terus berupaya agar kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat menurun, sehingga Bantul dapat mempertahankan capaian tersebut, atau bahkan meningkatkan capaian tersebut.
“Bupati memang kalau [KLA] yang kategori paripurna itu di tahun 2025 sebenarnya, tapi seandainya bisa dicapai tahun 2024 akan lebih bagus, jadi sesuai RPJMD itu sebenarnya kita sudah sesuai,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Refleksi Kepemimpinan Walkot Madiun: Perkuat Ekonomi dari Sektor Wisata & UMKM
- Ayo Nobar! Videotron Susu Murni Boyolali bakal Putar Semifinal Piala Asia U-23
- PDIP Sukoharjo Segera Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, Ini Jadwalnya
- PBB Sebut Butuh 14 Tahun untuk Membersihkan 37 Juta Ton Reruntuhan di Gaza
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Simak! Jalur Trans Jogja Lengkap, ke UGM, UNY, Rumah Sakit dan Tempat Wisata
- Potensi Wisata Offroad Mulai Diminati Segmen Komunitas dan Keluarga di Jogja
- Sastrawan Joko Pinurbo Wafat di Usia 61 Tahun
- Pengusaha Bakpia Ramaikan Bursa Pilkada Jogja 2024
- Profil dan Sepak Terjang Joko Pinurbo, Penyair Kenamaan yang Wafat di Usia 61 Tahun
Advertisement
Advertisement