Advertisement
Pengawasan dan Pengendalian Kampus Asing Harus Ketat
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Tantangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk tetap eksis terus didera berbagai ujian. Isu masuknya kampus asing di Indonesia dinilai bakal menjadi momok untuk kampus swasta Indonesia bila regulasi yang diberlakukan tidak ketat.
Ketua STIM YKPN Yogyakarta, Suparmono mengaku mengkhawatirkan wacana masuknya kampus asing di Indonesia.
Advertisement
"Dulu kan sempat juga kita mengkhawatirkan itu, adanya kampus-kampus asing dan adanya kampus-kampus yang memang besar itu masuk ke Indonesia," kata Suparmono, Senin (15/1/2023) petang.
Keberadaan kampus asing di Indonesia dinilai akan menambah persaingan perguruan tinggi untuk mencari peserta didik. Nama kampus swasta khususnya yang kecil, bisa saja kalah mentereng bila disandingkan dengan nama kampus dengan embel-embel luar negeri.
"Betul [bahaya bagi eksistensi PTS] karena itu menjadi persaingan. Kalau sudah membawa nama besar kan masyarakat sudah menoleh dulu kesitu," ungkapnya.
Dari aspek persaingan mungkin bakalan menjadi lebih ketat. Hanya saja Suparmono berharap regulasi yang diterapkan benar-benar ketat dalam persoalan ini. Misalnya soal kualitas, kampus asing yang akan masuk ke Indonesia kualitasnya harus sama dengan kampus utama mereka di luar negeri. Bukan sekadar menjual nama.
"Cuma memang pemerintah harus ketat. Bahwa kualitas yang dilakukan antara di negara asal dengan negara yang dituju itu memang kualitasnya memang betul-betul sama," tegasnya.
Pasalnya Suparmono meyakini akan ada keterbatasan kampus asing saat menggelar perkuliahan di negara lain. Seperti aspek fasilitas maupun pengajar yang mungkin tidak sama dengan kampus inti.
"Karena kan memang untuk melaksanakan perkuliahan di luar kampus utama itu kan juga ada keterbatasan-keterbatasan fasilitas yang dimiliki. Dosennya juga tidak sama dengan yang di sana. Sehingga memang pemerintah harusnya mengawasi betul," tegasnya.
Suparmono mendorong pemerintah untuk melakukan pengawasan kualitas kepada kampus asing yang ingin membuka perkuliahan di Indonesia. "Perlu lah sampai dengan pengawasan, pengendalian kualitas itu harus sama," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gangguan Kesehatan Mental Kerap Dialami Anak Muda, Kebanyakan Masalah Bermula dari Rumah
- Soal Pengelolaan Sampah, DPRD Beri Usulan Ini untuk Pemkot Jogja
- Puncak Peringatan HKB, Kesadaran Kolektif Masyarakat terhadap Bencana Harus Dibangun
- Jadwal KRL Jogja-Solo Senin 29 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Senin 29 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement