Advertisement
BREAKING NEWS: Merapi Muntahkan Awan Panas ke Kali Bebeng, Jarak 2 Km

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan adanya awan panas guguran dari Gunung Merapi, Minggu (21/1/2024) pukul 08:25 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan guguran awan panas tercatat dengan Amplitudo max 62 mm. Durasinya, lanjut Budi, 191.28 detik dengan jarak luncur maksimal 2000 meter atau 2km ke Barat Daya (Kali Bebeng).
Advertisement
BACA JUGA: Minggu Pagi Ini, Gunung Marapi Kembali Erupsi, Suara Dentuman Cukup Keras
"Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke Timur. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata Agus melalui keterangannya, Minggu pagi.
Dia juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di wilayah Gunung Merapi. Selain potensi banjir lahar hujan, kata Agus warga juga perlu waspada awan panas guguran di daerah potensi bahaya. "Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," terang Agus.
Pada Jumat, 19 Januari 2024 lalu, BPPTKG mencatat terjadi 9 kali Awan Panas Guguran di Gunung Merapi. Berikut daftar luncuran awan panas yang dihimpun BPPTKG hari itu:
03:23 WIB, Amplitudo max 37 mm, durasi 312.9 detik
03:29 WIB, Amplitudo max 35 mm, durasi 258 detik
04.19 WIB, Amplitudo mx 35 mm, durasi 160 detik
Estimasi jarak luncur maksimal 3000 m ke Barat Daya (Kali Bebeng).
06:59 WIB Amplitudo max 21 mm, durasi 127.4 detik
07:04 WIB Amplitudo max 34 mm, durasi 200.6 detik
07:12 WIB Amplitudo max 40 mm, durasi 130.2 detik
07:18 WIB Amplitudo max 65 mm, durasi 170.1 detik
07:21 WIB Amplitudo max 48 mm, durasi 110.9 detik
07:23 WIB Amplitudo max 45 mm, durasi 182 detik
Estimasi jarak luncur maksimal 2.000 m ke Barat Daya (Kali Bebeng).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

UNESCO Dukung Restorasi Arsip Pusat Rehabilitasi Disabitas Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Para Pencipta Lagu di DIY Diminta Mendaftarkan HKI Tidak Perlu Tunggu Viral
- Ratusan Telur Penyu Kembali Ditemukan, Kali Ini di Pantai Jungwok Gunungkidul
- Remaja 16 Tahun Perusak Nisan di Bantul Akui Beraksi di Tiga Lokasi
- Kasus Perusakan Makam di Beberapa Tempat, Ini Tanggapan Kemenag Bantul
- Demo Ojol Besar-Besaran di Jogja, Polda DIY Tidak Menutup Jalan Hanya Mengawal
Advertisement