Advertisement

Talut Setinggi 3 Meter Ambrol Timpa Bangunan Kampus di Mlati, Begini Kondisinya

Catur Dwi Janati
Senin, 22 Januari 2024 - 16:17 WIB
Arief Junianto
Talut Setinggi 3 Meter Ambrol Timpa Bangunan Kampus di Mlati, Begini Kondisinya Suasana evakuasi material longsor di Mlati Glondong, Sendangadi, Mlati, Senin (22/1/2024). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Talut rumah warga sepanjang 15 meter dengan tinggi sekitar tiga meter ambrol dan menimpa sebagian bangunan Universitas Mahakarya Asia, Sendangadi, Kapanewon Mlati, Minggu (21/1/2024). 

"Hujan yang cukup deras dan lama, intensitasnya juga tinggi, talut tidak mampu menahan tekanan air yang dari atas," kata Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, Senin (22/1/2024).

Advertisement

Untuk itu, BPBD Sleman menerjunkan puluhan personelnya untuk mengevakuasi material longsor di Mlati Glondong, Sendangadi, Mlati. Berisikonya letak lokasi longsoran membuat BPBD Sleman mengestimasi proses evakuasi baru selesai beberapa hari kedepan.

Longsornya talut yang berposisi tegak ini menimbulkan kerusakan pada tiga rumah warga dan bangunan kampus. Material talut menimpa satu ruang sekretariat mahasiswa pencinta alam dan satu ruang pabrik mini milik kampus. Tingginya talut dan banyaknya material longsor membuat dua ruang tersebut mengalami kerusakan parah.

"Mengalami kerusakan cukup berat, sehingga hari ini kami membuat rencana operasi evakuasi material yang ambrol. Ini membutuhkan waktu karena posisinya sangat berisiko terhadap keselamatan petugas. Maka kami betul berhati-hati," ungkapnya.

Skenario evakuasi material longsor akan dimulai dari bagian atas. Dengan membersihkan bagian atas talut diharapkan ketika terjadi longsor susulan material yang terbawa relatif kecil. Usai material di sisi atas rampung dievakuasi, baru lah tim akan bergerak di area bawah. Termasuk bagian kampus yang hancur. "Dari atas kami turunkan dulu, nanti baru yang bawah," ucap dia.

Asesmen BPBD di lokasi kejadian juga memberikan sejumlah rekomendasi. Salah satunya ialah tidak menggunakan kembali bangunan yang terdampak. Letaknya yang tepat berada di bawah talut diungkapkan Makwan akan berisiko ketika terjadi longsor.

"Jadi daerah itu sebaiknya dipakai untuk area bebas. Sehingga kalau pun ada kembali longsor itu tidak akan mengenai bangunan bahkan mahasiswa yang beraktivitas di situ," tegasnya.

Untuk evakuasi longsor ini, BPBD Sleman menurunkan 50 personel. Rencananya proses evakuasi ini akan berjalan tiga hari. Namun Makwan berharap bila evakuasi bisa selesai dalam kurun waktu dua hari saja. "Sekarang kawan-kawan sudah menyelamatkan aset yang bisa diselamatkan. Termasuk genting dan sebagainya untuk mengurangi risiko kerugian yang lebih besar," terangnya.

BACA JUGA: Waspada! Talut Ambrol di Bantaran Sungai Jogja saat Hujan Deras

Rektor Universitas Mahakarya Asia, Eni Munarsih mengungkapkan akan menindaklanjuti rekomendasi BPBD untuk merelokasi bangunan. Dua ruang yang kemungkinan bakal dipindah yakni ruang sekre mahasiswa pencinta alam dan satu ruang pabrik mini yang merupakan laboratorium kewirausahaan kampus. "Kami akan merelokasi tempat bukan lagi di bawah tebing, karena tadi arahan dari BPBD itu tidak boleh di sana lagi karena itu sangat berisiko jadi kita akan relokasi gedung di tempat yang lain," tegasnya.

Selain itu Eni juga mengonfirmasi ada dua mahasiswanya yang terluka akibat insiden ini. Keduanya mengalami luka ringan, tidak sampai menjalani perawatan di rumah sakit. Kala itu mereka tengah mengerjakan skripsi saat longsor terjadi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Eco-Enzyme, Atasi Sampah Hasilkan Rupiah

Eco-Enzyme, Atasi Sampah Hasilkan Rupiah

Jogjapolitan | 46 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Konsumsi Sabu, Artis Rio Reifan Ditetapkan Tersangka

News
| Senin, 29 April 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement