Lebih dari 700 Produk UMKM Lokal Padati Area Komersial Bandara YIA
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sebanyak lebih dari 700 produk UMKM lokal dari DIY dan Jawa Tengah menghiasi area komersial Bandara YIA. Partisipasi UMKM lokal ini setara 30% dari total area komersial bandara internasional di Bumi Binangun.
Penggunaan 30% area komersial Bandara YIA untuk UMKM merupakan komitmen PT. Angkasa Pura I dalam mendukung perekonomian lokal. Komitmen itu untuk juga bagian dari ketaatan pada Peraturan Pemerintah (PP) No.7/2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
Advertisement
"Pemberdayaan UMKM di area bandara menjadi upaya dalam meningkatkan ketertarikan para pengguna jasa dan para wisatawan untuk berbelanja di bandara, serta secara langsung berkontribusi positif terhadap peningkatan dan pemerataan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang menjadi pelaku usaha UMKM,” jelas General Manager PT Angkasa Pura I, Ruly Artha, Senin (22/1/2023).
Program unggulan pemberdayaan UMKM yang dilakukan PT. Angkasa Pura I, jelas Ruly, salah satunya adalah area UMKM YIA yang memiliki luas 2.294 meter persegi. "Area khusus UMKM ini dibagi menjadi dua area, yakni Kawasan Tugu Malioboro (KTM) yang berada di Gedung Penghubung Lantai Mezzanine dan Galeri Pasar Kotagede yang dapat ditemukan di Ruang Tunggu Keberangkatan," terangnya.
Baca Juga
Menjelang Natal, AP I: 16.373 Orang Melakukan Perjalanan via Bandara YIA
Bandara YIA Direncanakan Menerapkan Teknologi Pengenalan Wajah
Libur Nataru, PT Railink Siapkan Ratusan Ribu Tempat Duduk untuk Penumpang Bandara YIA
Area UMKM di KTM, lanjut Ruly, menghubungkan terminal penumpang dengan gedung parkir kendaraan YIA memiliki luas area sebesar 889,2 meter persegi. "Area UMKM ini didesain menyerupai area Tugu Malioboro, lengkap dengan miniatur Tugu Yogyakarta yang menjadi salah satu ikon pariwisata Jogja. KTM dapat memfasilitasi 200 produk UMKM dengan sektor usaha produk kerajinan tangan
craft dan produk dekorasi rumah, pakaian, kuliner, serta suvenir," ungkapnya.
Sementara itu Galeri Pasar Kotagede, terang Ruly, merupakan miniatur dari Pasar Kotagede, pasar tradisional legendaris yang berdiri sejak abad ke-16. Memiliki luas 1.395,08 meter persegi serta dapat menampung hingga 500 produk UMKM. "Galeri Pasar Kotagede memiliki filosofi sebagai melting pot dari berbagai macam produk kerajinan tangan, pakaian, aksesoris, serta kuliner. Dalam pengelolaan UMKM ini, PT Angkasa Pura I bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY," tuturnya.
Tak hanya untuk pemberdayaan UMKM lokal, sambung Ruly, fasilitasi itu juga bukti komitmen Bandara YIA membawa dan merepresentasikan unsur budaya, seni, dan pariwisata Jogja. "Sehingga dapat menciptakan kesan dan pengalaman yang kental dengan nuansa Jogja. YIA hadir sebagai ikon DIY dengan merepresentasikan nilai dan simbol Yogyakarta serta kekhasan infrastruktur YIA,” kata Ruly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Museum Song Terus Gelar Workshop Persiapkan Peserta Bersaing di LKTI 2024
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Berpotensi Banjir di Musim Hujan, DPUPESDM DIY Terjunkan Petugas Amankan Saluran Air
- BEDAH BUKU: Melalui Buku, Warga Diajak Memulai Bisnis Kuliner
- Pemkab Kulonprogo Fasilitasi Penyaluran Kerja Warganya
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 7 November 2024, Naik dari Stasiun Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terlengkap KRL Solo Jogja Hari Ini, Kamis 7 November 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement
Advertisement