Advertisement
Pascaplafon Ambruk, Siswa SDN Terban Bantul Belajar Tanpa Plafon

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL— Sebanyak 67 siswa di SDN Terban, Padukuhan Cangkring, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul mengikuti pembelajaran di sekolahnya tanpa plafon atap.
Hal ini menyusul keputusan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul yang meruntuhkan semua plafon di sekolah tersebut. Peruntuhan plafon itu dilakukan untuk mencegah kembali jatuhnya korban akibat plafon runtuh di sekolah tersebut. Sebab, pada Jumat (19/1/2024) lalu, ada tiga anak kelas IV SDN Terban, mengalami luka ringan menyusul ambrolnya plafon di tempat tersebut.
Advertisement
“Jadi memang kami minta runtuhkan semua plafonnya. Kami tidak ingin ambil risiko jika ada siswa yang kembali tertimpa plafon di sekolah tersebut,” kata Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko, Jumat (26/1/2024).
Lebih lanjut Isdarmoko mengungkapkan pertimbangan lain yang membuat pihaknya memutuskan meruntuhkan semua plafon di sekolah tersebut adalah karena usia dari bangunan sekolah. Di mana, sejak SDN Terban dibangun pada 2007, belum pernah ada renovasi. Sehingga jika plafon di satu ruangan dibenahi, ada potensi plafon di ruangan lainnya ambrol.
“Sehingga semua sudah diruntuhkan [plafonnya], justru nanti aman. Sambil nanyi kami upayakan gunakan BTT [Biaya Tak Terduga]. Jika tidak akan kami usahakan dilakukan renov pada 2025. Yang jelas sekarang aman tidak ada risiki plafon ambrol di tempat tersebut,” papar Isdarmoko.
Baca Juga
Atap Sekolah Ambruk di Gunungkidul, Kontraktor Dihukum 14 Bulan
Kesaksian Guru: Atap Sekolah di Gunungkidul Ambruk Saat Siswa Menghafal Al-Qur'an
Atap Ruangan Ambrol, Siswa SDN Candibaru 1 Gunungkidul Terpaksa Belajar di Musala
Karena semua plafon di SD tersebut saat ini telah dicopot, menurut Isdarmoko, saat ini siswa sudah mulai mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut tanpa keberadaan plafon di atasnya.
“Tapi kan tetap ada penutup atap. Kuda-kudanya juga tetap ada. Kami tetap usahakan untuk bisa dilakukan rehap untuk atapnya melalui BTT. Tapi kan sepertinya sudah tidak memungkinkan. Jadi opsinya kami ajukan juga di 2025,” ungkap Isdarmoko.
Isdarmoko mengaku belum bisa menyebut berapa anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi atap baik plafon hingga kuda-kuda untuk SD tersebut. Sebab, saat ini pihaknya masih melakukan perhitungan biaya rehap untuk SDN Terban.
“Konsultan perencana sedang hitung. Nanti Maret akan kami ajukan untuk APBD 2025. Jadi masuknya rehap sedang. Selain SD itu, sejumlah sekolah juga akan ajukan untuk dapat rehap,” imbuh Isdarmoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penonaktifan 7,39 Juta Penerima Bantuan Iuran JKN Disebut Bukan karena Efisiensi Anggaran
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Rampung, Penggarapan Tol dari Prambanan ke Arah Purwomartani Berproses
- Warga Terdampak Penataan Lempuyangan Tuntut Transparansi Kompensasi
- Dibangun Sejak 2018, Gedung Baru SMPN 1 Wates Tak Kunjung Rampung
- Ancaman Abrasi di Kawasan Pesisir di Bantul Nyata, Jarak Terjauh Hampir 100 Meter
- Warga Bumijo Jogja, Bergotong Royong Bersihkan Sungai Buntung
Advertisement
Advertisement