Advertisement

DLH Jogja Sebut Kuota Khusus TPA Piyungan Tak Berdampak Signifikan

Alfi Annisa Karin
Selasa, 06 Februari 2024 - 18:37 WIB
Arief Junianto
DLH Jogja Sebut Kuota Khusus TPA Piyungan Tak Berdampak Signifikan Ilustrasi gerobak sampah berjejer di depan depo pembuangan sampah sementara di samping Stadion Mandala Krida, Umbulharjo, Jogja. - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Tumpukan sampah kembali terlihat di sejumlah depo di Kota Jogja, salah satunya Depo Mandala Krida.

Kabid Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Ahmad Haryoko menumpuknya sampah di depo-depo itu terjadi salah satunya lantaran sistem buka tutup yang diterapkan di TPA Piyungan, yakni tiga hari buka dan satu hari tutup.

Advertisement

Selain itu, sampah yang bisa dibuang dibatasi hanya 140 ton per hari. Sementara, produksi sampah yang harus dikelola Pemkot Jogja rata-rata sebanyak 160 ton per hari. Maka, setiap harinya akan ada 20 ton sampah yang tertampung di dalam depo. Di sisi lain, saat TPA Piyungan tutup produksi sampah masyarakat tetap muncul.

"Itu kan sampah dari masyarakat kan enggak libur. Makanya, 160 ton itulah pasti masuk ke depo. Hari berikutnya kami bisa buang lagi, tapi kan cuma 140 ton. Tersimpan lagi, 160 ton ditambah 20 ton kali tiga sudah 200-an ton," kata dia, Selasa (6/2/2024).

Haryoko menambahkan, DLHK DIY sejatinya telah memberikan alokasi kuota khusus, terutama untuk pengangkutan sampah di Depo Mandala Krida ke TPA Piyungan.

Kota Jogja dapat kuota khusus sebanyak 10 truk. Namun, menurut Haryoko ini tak terlalu berdampak signifikan dan belum bisa menyelesaikan persoalan sampah secara tuntas. Lantaran, sampah di Depo Mandala Krida baru bisa kosong jika diangkut dengan 20 armada truk.

"Kuota khusus ini juga belum bisa menyelesaikan karena dari DLHK DIY kan juga berhitung dengan volume atau kapasitas yang ada di Piyungan. Jadi, mereka juga tidak bisa gegabah asal melepas gitu. Jadi apa yang jadi kebijakan DLHK DIY kita turuti," ungkapnya.

BACA JUGA: Sampah dari Alat Peraga Kampanye di DIY Diprediksi Capai 160 Ton

Haryoko menuturkan, pengolahan sampah di TPS 3R Nitikan belum bisa dilakukan secara optimal. Lantaran masih perlu dilakukan peningkatan kapasitas listrik oleh PLN. Ini memerlukan proses yang cukup lama karena harus dilakukan secara bertahap.

"Sekarang kita masih di angka 32.000 kwh-nya. Dan itu hanya untuk kapasitas 2 mesin per hari. Ini masih 30 ton per hari. Sementara sampah harian Kota Jogja yang belum terolah masih dikisaran 160 ton, itu yang harus kami kerjakan sendiri," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Selain Eko Patrio, PAN Mengusulkan Sosok Ini Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement