Advertisement
Atap Rumah Jebol dan Terbang Saat Angin Kencang, Ini Tips Berlindung Aman dari BPBD Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Hujan deras dan angin kencang yang terjadi akhir pekan lalu membuat sejumlah atap rumah jebol dan berterbangan. Menghadapi situasi ini, BPBD Sleman membagikan sejumlah tips evakuasi dan penyelamatan diri ketika angin kencang terjadi di area rumah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengungkapkan bila sebelumnya BMKG telah menginformasikan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Februari.
Advertisement
Tentunya tak hanya hujan, sejumlah aspek lainnya juga akan mengikuti seperti angin kencang hingga petir. "Sehingga memang pengetahuan masyarakat akan mitigasi [bencana] ini sangat penting," kata Bambang, Senin (26/2/2024).
Terjadinya angin kencang membuat sejumlah atap di Sleman roboh hingga terbang pada akhir pekan lalu. Di Kapanewon Turi contohnya, kejadian atap rusak paling banyak dilaporkan.
Dari 12 laporan kerusakan akibat hujan dan angin di Turi pada Sabtu (24/2/2024), tujuh kejadian di antaranya berupa kerusakan atap. Mulai dari atap yang terbang maupun atap roboh.
Ikhwal banyaknya insiden kerusakan atap rumah tersebut, Bambang sebenarnya meyakini bila pemilik rumah telah mengalkulasi keamanan atapnya saat mendirikan rumah. Hanya saja faktor alam bisa menjadi pembeda sehingga atap-atap warga tetap rusak saat angin kencang.
"Terkait dengan atap-atap sebetulnya kalau masyarakat sudah membuat rumah sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing. Sudah diperkirakan atapnya cukup dan sebagainya," tuturnya.
Faktor alam dan bangunan, lanjut Bambang saling berkaitan. Semisal, meskipun bangunannya kuat tetapi angin yang terjadi terlau kencang bisa saja atap rumah warga terbang hingga ambruk.
Tetapi sebaliknya bisa juga angin yang terjadi tidak terlalu kencang. Namun, faktor keamanan bangunan yang sudah rapuh membuat atap rumah ambruk atau terbang. "Tentunya begitu saling berkaitan, kita kan enggak tahu alam kan tidak bisa diprediksi," lanjutnya.
Apabila masyarakat di dalam rumah saat atap rumah terbang maupun ambruk, warga bisa melakukan sejumlah langkah penyelamatan. Pertama menghindar, mencari lokasi yang lebih aman.
BACA JUGA: Diterjang Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Sleman Porak-poranda
Bila lari keluar rumah, maka warga harus memastikan tidak berada di tempat terbuka yang rawan tertimpa pohon, tiang listrik maupun jaringan provider.
Namun jika tidak memungkinkan dan posisi warga berada di dalam rumah, warga bisa mengamankan diri di sudut-sudut ruangan yang berbentuk siku. Lokasi tersebut meminimalkan dampak terkena reruntuhan berat. "Di sudut-sudut ruangan itu yang penting untuk menghindar. Karena itu kan mengurangi kerusakan," jelasnya.
"Segita-segitiga aman, siku-siku aman. Kamar mandi itu kan kecil, itu [atap] kalau jatuh kan juga enggak terlalu risiko. Atap juga enggak bisa masuk kemungkinan kecil, satu meter kan mungkin enggak terlalu masuk," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Tim Pengintai Penculikan Kacab Bank BUMN di Jakarta
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Rabu 27 Agustus 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Viral Remote Worker, RWID Online Klarifikasi dan Buka Peluang Dialog
- JCW 2025 Jadi Tempat Berkumpulnya Penggemar Kopi Tanah Air
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Rabu 27 Agustus, dari Stasiun Tugu hingga Kutoarjo
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Rabu 27 Agustus 2025
Advertisement
Advertisement