Advertisement

MPM Muhammadiyah Bantu Komunitas Pemulung di Bantul

Lugas Subarkah
Kamis, 29 Februari 2024 - 15:27 WIB
Maya Herawati
MPM Muhammadiyah Bantu Komunitas Pemulung di Bantul MPM PP Muhammadiyah me-launching desain bangunan Rumah Produksi Pengelolaan Sampah, di TPA Piyungan Kamis (29/2/2024) - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah turut berupaya mengatasi persoalan sampah di Bantul, salah satunya dengan melakukan pemberdayaan komunitas pemulung Makaryo Adi Ngayojokarto (Mardiko) di sekitar TPA Piyungan untuk mengolah sampah mandiri.

Bagi komunitas dengan 300 anggota ini, pengelolaan sampah di TPA Piyungan menjadi mata pencaharian utama. Namun pada April 2024 nanti Pemda DIY akan menutup TPA Piyungan karena sudah over kapasitas. Para pemulung pun terancam kehilangan pekerjaan.

Advertisement

Merespons hal ini, MPM PP Muhammadiyah menjalin kolaborasi dengan Danone Indonesia dan Lazismu PP Muhammadiyah memberdayakan komunitas Mardiko.

Di awal program, akan dibangun rumah produksi pengelolaan sampah untuk tempat pemilahan dan penyimpanan sarana prasarana produksi sebagai penyediaan sarana dan prasarana yang memenuhi standar lingkungan kerja.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamin menjelaskan salah satu kegiatan utama di bidang lingkungan adalah Pembangunan Rumah Produksi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat yang diintegrasikan dengan peternakan magot dan pembuatan pupuk kompos.

Di samping itu juga program peningkatan kesehatan berupa peningkatan gizi untuk mengatasi stanting. "Dengan kegiatan ini diharapkan dapat merubah persepsi masyarakat tentang sampah sehingga dapat dikelola untuk memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat," katanya dalam Kick Off pembangunan rumah produksi pengelolaan sampah, Kamis (29/2/2024).

BACA JUGA: Sudah Ada 12, Disbud Bantul Target Lima Kalurahan di 2024 Jadi Desa Rintisan Budaya

Dengan program ini diharapkan para pemulung bisa beralih menjadi pengolah sampah. Untuk mencapai tujuan ini, maka pendampingan harus terus menerus dilakukan. Pembangunan rumah  produksi pengelolaan sampah menurutnya hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan program.

“Ini sisi hilirnya, pengelolaan sampah dengan pembangunan rumah produksi  pengelolaan sampah. Tapi kami juga berpikir dari hulunya, yakni masyarakat. Oleh karena itu perlu ada edukasi, literasi bagaimana pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Kita akan siapkan kader yang sudah dilatih untuk menjadi fasilitator di masyarakat,” ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowio menuturkan program ini merupakan bentuk nyata pengurangan sampah di sumber sekaligus mendukung Bantul dalam melaksanakan kebijakan desentralisasi pengelolaan sampah di DIY,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan berbasis komunitas serupa dapat memantik lembaga-lembaga lain dalam berkontribusi dalam pengurangan sampah di DIY. “Karena masalah persampahan tidak bisa ditanggung pemerintah sama, tapi jadi kewajiban kita bersama,” kata dia.

Ketua Kelompok Pemulung Mardiko, Mariyono, menyampaikan terima kasih atas perhatian dari MPM PP Muhammadiyah yang sudah mendampingi komunitas Mardiko sejak 2016. “Kami berharap dari program ini dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Raffi Ahmad Diisukan Maju Pilgub, Pakar Sebut Itu Fenomena Baru di Pilkada Jateng

News
| Sabtu, 11 Mei 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement