Advertisement
Pemkab Bantul Dorong Modernisasi Pertanian di Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mendorong modernisasi alat pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Meski begitu, saat ini hanya ada 17 mesin combine harvester di Bantul.
"Alat mesin pertanian [mesin pertanian modern, combine harvester] kami rencanakan akan dimiliki oleh seluruh Gabungan Kelompok Tani [Gapoktan], tetapi tetap bertahap, karena mahal dan jumlah Gapoktan kita ada 75 [Gapoktan]," katanya di Kelurahan Sriharjo, Imogiri, Jumat (8/3/2024).
Advertisement
Dia menyampaikan kendala yang dialami dalam merealisasikan rencana tersebut lantaran harga mesin pertanian modern dinilai cukup mahal. Misalnya, untuk satu unit combine harvester harganya lebih dari Rp500 juta. "Belum nanti [harga] traktor, rice transplanter, cultivator," imbuhnya.
Halim mendorong setiap petani mulai menggunakan mesin pertanian modern karena tenaga pertanian saat ini semakin sulit ditemukan. "Kami mencari buruh tandur, buruh panen itu tidak mudah saat ini. Maka kelangkaan tenaga kerja harus diganti dengan mesin-mesin," katanya.
Menurut Halim, pemanfaatan teknologi dalam pertanian terbukti cukup efisien. Selain itu, menurut Halim, Pemkab Bantul juga terus menerapkan teknologi sistem pertanian tanaman pangan dan hortikultura. "Di antaranya kami sudah berhasil menerapkan teknologi pertanian pangan hortikultura di lahan pasir seluas 1.200 hektar, yang sebelumnya belum pernah ada," katanya.
Baca Juga
Alat Pertanian Modern Diklaim Pemkab Sudah Dipakai di Bantul, Ini Macam-macamnya
Program Elektrifikasi Pertanian di Bantul Menyasar Tanaman Hortikultura
Bantul Beri Bantuan 88 Mesin Pertanian untuk Kelompok Tani
Menurutnya pertanian bawang merah, cabai merah di lahan pasir menggunakan elektrifikasi menghasilkan komoditas pangan yang baik. "Dalam pertanian Bantul kita lakukan intensifikasi, [karena] tidak mungkin lagi ekstensifikasi. Kita kunci di 14 ribu hektar," katanya.
Menurutnya Pemkab Bantul berusaha agar apabila ada pengurangan lahan disatu tetap dicari lahan pengganti agar tetap lahan pertanian berada di angka 14 ribu hektar.
"Dengan upaya intensifikasi ini yang menggerakkan atau memobilisasi mesin pertanian, menerapkan teknologi, nyatanya produksi kita naik, meski luas lahan menyempit. Karena produksi padi kita per hektar yang dulu hanya 4 ton per hektar, sekarang sudah mencapai 8 ton [per hektar], bahkan ada yang 10 ton [per hektar] . Itu jelas terjadi karena peran teknologi yang masuk sistem pertanian pangan kita, baik tanaman pangan padi maupaun hortikultura," katanya.
Satu unit mesin combine harvester tersebut akan digunakan oleh Gapoktan Srigading 1 dan Gadingsari 1. "Nanti Gapoktan lain menyusul, ini melengkapi Gapoktan yang belum punya. Nanti insyallah semua Gapoktan memiliki," katanya.
Kebutuhan Tinggi
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo menyampaikan kebutuhan mesin combine harvester di Bantul masih tinggi. Tahun 2024 ada pengadaan 6 unit mesin combine harvester, sementara 2023 hanya ada 11 unit. "Masih banyak [yang punya combine harvester]," katanya.
Dia berharap adanya combine harvester dapat mempercepat pekerjaan petani.Â
Sementara Lurah Sriharjo, Titik Istiyawatun menyampaikan di wilayahnya ada lahan pertanian padi di bagian barat, dan lahan pertanian hortikultura di bagian timur. "Mesin combine harvester ini insyallah bermanfaat bagi kami, karena tanamannya banyak padi. Disana tiga kali, padi-pari-pantun [padi-padi-padi], tidak ada palawija karena airnya bagus. Sehingga ini [mekanisasi] bagus, sehingga ini bisa mengaktifkan produksi yang dilakukan petani," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dedi Mulyadi Wajibkan KB Vasektomi bagi Penerima Bansos, Begini Kata MUI soal Vasektomi
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Kota Jogja Siap Juarai PORDA Ke-17
- Bukan Premanisme Ormas, Pengusaha di DIY Justru Keluhkan Masalah Birokrasi
- Catat! Ini Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Calon Haji DIY 2025, Kloter Pertama 19 Mei
- Relawan Alap-Alap Jokowi Laporkan Sejumlah Nama Terkait Penghasutan Isu Ijazah Palsu ke Polresta Sleman
- BPS Kota Jogja Menggelar FGD Terkait Standar Pelayanan di Pelayanan Statistik Terpadu
Advertisement
Advertisement