Advertisement

Promo November

Baznas Jogja Gelar Pesantren bagi Pekerja Informal Selama Ramadan, Dapat Uang Saku Rp1,5 Juta

Alfi Annisa Karin
Selasa, 12 Maret 2024 - 18:27 WIB
Ujang Hasanudin
Baznas Jogja Gelar Pesantren bagi Pekerja Informal Selama Ramadan, Dapat Uang Saku Rp1,5 Juta Pesantren Duafa dan Pekerja Informal yang digagas oleh Baznas Kota Jogja dengan target pesertanya adalah para pekerja informal / Dokumentasi Baznas Kota Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Baznas Kota Jogja kembali menggelar program khusus Ramadan, yakni pesantren bagi duafa dan pekerja informal di Kota Jogja. Menyasar pada 50 tukang becak, pedagang asongan, hingga pekerja informal lainnya.

Sekretaris Baznas Kota Jogja Misbahrudin menuturkan kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2014. Fokusnya adalah mengajak masyarakat utamanya pekerja informal untuk lebih khusyuk dalam beribadah di bulan Ramadan.

Advertisement

Misbahrudin mengatakan, tahun ini pihaknya mengusung tema "Golek Ganjaran, Entuk Bayaran". Di akhir masa pesantren, nantinya peserta akan mendapatkan uang saku sebesar Rp1,5 juta dan bingkisan berupa bahan pokok.

"Jadi ini dalam rangka membantu saudara-saudara kita, khususnya diperuntukkan bagi kepala keluarga. Seperti tukang becam, buruh bangunan," kata Misbahrudin saat dikonfirmasi, Selasa (12/3).

Dia menyebut, pada gelaran pesantren yang sudah-sudah, peserta diminta untuk menginap dan melaksanakan ibadah di Masjid Diponegoro Balai Kota Jogja. Namun, kali ini aturan itu diubah.

Peserta diperkenankan untuk pulang ke rumah dan melaksanakan ibadah salat fardu selain di Masjid Diponegoro. Sebab, Misbahrudin mempertimbangkan para santri yang juga punya keluarga. Selain itu, ada juga santri yang diminta untuk mengurus masjid di wilayahnya. Nantinya, peserta akan diminta untuk membuat laporan. Laporan itu akan ditandatangani oleh takmir masjid, tempat santri melaksanakan ibadah salat.

BACA JUGA: Pemkot Jogja dan Baznas Bantu Penyandang Disabilitas

"Ketika tidak jamaah di Masjid Diponegoro laporannya ada mengetahui takmir. Memang salah satu targetnya beliau-beliau itu salat jamaah tepat waktu," imbuhnya.

Ada beberapa kegiatan rutin yang harus dijalani santri selama mengikuti pesantren. Setidaknya mereka harus stand by di Masjid Diponegoro sejak pukul 16.00 WIB untuk mengikuti ibadah. Mulai dari berbuka puasa bersama, salat magrib, tadarus Al-Quran, dan salat tarawih.

"Setelah itu kira-kira jam set 21.30 WIB mereka bebas, apa mau tidur, mau pulang boleh yang th ini. Kalau yang tahun dulu memang kita samakan di Masjid Diponegoro. Tapi karena pertimbangan mereka juga punya keluarga, sebagian mereka juga ikut ngurusi masjidnya, maka tahun ini nanti, malam cuma sekitar jam 21.30 sampai jam 22.00," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi

News
| Jum'at, 22 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement