Advertisement
Tekan Stunting, BKKBN Latih 1.852 Tim Pendamping Keluarga
Advertisement
SLEMAN—SLEMAN—Perwakilan BKKBN DIY melaksanakan penutupan pelatihan tim pendamping keluarga (TPK) yang dilaksanakan di Ruang Rapat Wirasuta, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman (15/3/2024). Sebanyak 1.852 TPK telah berhasil mengikuti pelatihan yang dilaksanakan dari 26 Februari - 7 Maret 2024 di 78 kapanewon di DIY.
Orientasi yang terdiri dari 111 angkatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan TPK dalam melaksanakan tugas dan peran pendampingan kepada keluarga beresiko stunting. Pembentukan TPK ini sejalan dengan Peraturan Presiden RI No.72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga berisiko stunting.
Advertisement
TPK merupakan salah satu strategi percepatan penurunan stunting dengan menggunakan pendekatan keluarga. Harapannya, melalui pendampingan keluarga berisiko stunting maka target dapat dicapai. Misalnya dengan mendampingi calon pengantin (catin)/calon pasangan usia subur (PUS), ibu hamil dan menyusui sampai dengan paska salin, dan anak 0 - 59 bulan.
Adapun sinergi anggota TPK terdiri dari tiga komponen yaitu bidan, kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) serta kader Keluarga Berencana (KB). Kolaborasi ketiganya diharapkan dapat menekan stunting di DIY.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada periode 2018-2022 menunjukkan prevalensi stunting di DIY terus menurun dari 21,46% menjadi 16,4%. Orientasi ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya target prevalensi stunting pada RPJMN 2020-2024 dapat turun hingga 14%.
Saat penutupan pelatihan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Dr. Andi Ritamariani dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Badan yaitu Zainal Arifin, S.Sos, M.Si. Zainal berharap orientasi ini dapat menghasilkan TPK yang andal untuk pelaksanaan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas terselenggaranya orientasi ini,” kata dia didampingi Panewu Kapanewon Gamping, Tamzis Sarwana, S.Sos. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 27 April 2024: Tol Jogja-Bawen hingga Vietnam Gagal Melaju ke Semifinal Piala Asia
- Simak! Jalur Trans Jogja Lengkap, ke UGM, UNY, Rumah Sakit dan Tempat Wisata
- Potensi Wisata Offroad Mulai Diminati Segmen Komunitas dan Keluarga di Jogja
- Sastrawan Joko Pinurbo Wafat di Usia 61 Tahun
Advertisement
Advertisement