Advertisement

Okupansi Hotel di DIY Diprediksi Capai 100 Persen di Hari Kedua Libur Lebaran 2024

Yosef Leon
Jum'at, 22 Maret 2024 - 14:07 WIB
Sunartono
Okupansi Hotel di DIY Diprediksi Capai 100 Persen di Hari Kedua Libur Lebaran 2024 Ilustrasi Hotel/ Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—PHRI DIY memprediksi okupansi kamar hotel di wilayah di DIY akan mencapai 100 persen pada H+2 sampai H+5 libur Lebaran 2024. Kenaikan itu diprediksi akan terjadi sejak 8 April sampai pada masa cuti bersama Idulfitri 2024 nanti. 

Wakil Sekretaris PHRI DIY Wahyu Wikan Trispratiwi mengatakan, pada Lebaran ini diprediksi hunian kamar hotel di Jogja kembali naik signifikan. Di masa sekarang saja beberapa hotel sudah mengalami okupansi sebesar 60 persen secara rata-rata. 

Advertisement

"Sekarang okupansi beberapa hotel sudah 60 persen, tapi kami yakin mendekati Lebaran akan semakin naik," katanya, Jumat (22/3/2024). 

BACA JUGA : 18,23 Juta Orang Diprediksi Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Menurutnya, dua pekan atau sepekan jelang Lebaran biasanya tamu akan melakukan reservasi online lewat lokapasar atau langsung ke hotel yang diinginkan. Sangat jarang ada tamu yang memesan kamar cukup dekat menjelang hari Lebaran. 

"Lebaran tahun ini okupansi kamar hotel cukup baik mulai H+1. Lebaran kan 10 dan 11 April, harapan kami di tanggal 8 April sudah merangkak naik, tapi rata-rata semua wilayah dapat 100 persen itu di H+2 sampai H+5," katanya. 

Paling banyak, tamu memilih hotel yang dekat dengan keramaian dan pusat perbelanjaan seperti Malioboro dan juga area Sleman. Reservasi tamu di kawasan tersebut sudah mulai merangkak naik sejak bulan puasa ini. 

"Di kota ada beberapa yang sudah mulai naik di derah Malioboro, dekat dengan mall dan pusat keramaian itu juga meningkat di Sleman," katanya. 

Wahyu menerangkan, di masa Ramadan hotel biasanya jarang menerima tamu untuk menginap. Masa itu dimanfaatkan untuk melakukan persiapan jelang Lebaran nanti. Misalnya dengan pembersihan secara mendetail ataupun menyiapkan paket promosi. 

"Promonya bundling misalnya dengan afternoon tea atau oleh-oleh. Jadi dibuat paket kamar dan ditambah dengan oleh-oleh dari UMKM sekitar hotel," ujarnya. 

Dia mengakui harga kamar terjadi kenaikan pada Lebaran tahun ini. Hal itu dikarenakan sejumlah ongkos produksi dan jasa juga mengalami kenaikan. Mau tidak mau hotel ikut menaikkan harga kamar dan layanan lainnya.  

BACA JUGA : Libur Lebaran, Kendaraan Masuk ke Gunungkidul Belum Bisa Diprediksi

"Pasti ada kenaikan ya, harga tiket kereta api saja naik. Imbasnya juga ke barang-barang untuk tamu misalnya beras, sayur ikan, dan lain-lain juga naik, makanya kita gunakan harga normal dan ditambah biaya operasional yang naik," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Belum Pikirkan Pilkada DKI Jakarta dan Ingin Rehat Dulu

News
| Sabtu, 27 April 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement