Tekan Angka Stunting, Kelurahan di Jogja Ini Gencarkan Pemberian Makanan Tambahan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak lima anak di Kelurahan Kricak terindikasi mengalami stunting. Hal itu terlihat dari berbagai faktor, di antaranya berat badan dan tinggi badan yang di bawah normal.
Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah Kelurahan Kricak menempuh sejumlah upaya untuk menekan angka prevalensi stunting. Bahkan, stunting menjadi salah satu fokus dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Kricak beberapa waktu lalu.
Advertisement
Lurah Kricak, May Christianti Sudarmono menuturkan salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan gencarnya pemberian makanan tambahan (PMT). Menyasar pada ibu hamil dan ibu menyusui.
Terbaru, pihaknya turut memberikan makanan tambahan berupa satu kilogram lele dan setengah kilogram telur. Ini diwujudkan dengan skema kerja sama CSR dengan perusahaan swasta yang ditujukan kepada 30 ibu hamil dan ibu menyusui di wilayahnya.
"Kricak angka kemiskinannya masih terbilang tinggi. Kami mempunyai pemikiran bahwa stunting ini harus betul-betul kita prioritaskan penanganannya. Kemarin ada bantuan dari Progo dan PT Tower bersama, memberikan lele dan telur untuk ibu hamil dan ibu menyusui," jelasnya saat dihubungi, Minggu (31/3/2024).
Lele dan telur dipilih sebab memiliki kandungan protein yang tinggi. Lele diambil dari hasil budi daya Kelompok Peternak Lele Jati Berkah yang dikelola oleh warga Kricak. Sehingga perekonomian di Kelurahan Kricak juga ikut berputar.
Di sisi lain, May memastikan ibu hamil, ibu menyusui, maupun anak risiko stunting selalu dipantau oleh Tim Pendamping Keluarga bentukan DP3AP2KB yang terdiri dari PKK, kader kesehatan, dan bidan. Tak hanya PMT, pihaknya juga turut menggandeng universitas. "Bekerja sama dengan Unriyo, pada 6.000 hari pertama kehidupan, memberikan zat besi untuk perempuan remaja putri," imbuhnya.
BACA JUGA: Turunkan Stunting, BKKBN DIY Tingkatkan Kapasistas Kader BKB
Sejak PMT diberikan pada 2022, May menuturkan telah ada progres yang baik. Anak-anak dengan risiko stunting juga terpantau telah mengalami peningkatan tinggi badan maupun berat badan. Ke depan, pihaknya juga akan melalukan regenerasi Tim Pendamping Keluarga, lantaran anggota yang ada saat ini dirasa telah terlalu sepuh.
"Selain sudah kita berikan pendampingan dengan dana kelurahan dengan PMT, kami akan melakukan merekrut lagi, meregenerasi kader-kader yang ada. Banyak yang sudah sepuh, jadi memang dibutuhkan kader kesehatan yang masih muda dan berjiwa sosial tinggi. Ibu hamil butuh perhatian lebih," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Lengkap Trans Jogja: Malioboro, Kraton Jogja hingga Prambanan
- Hindari Kerusakan, Distribusi Logistik Pilkada 2024 Dibungkus Plastik Berlapis
- 2 ASN yang Dipecat karena Selingkuh Aktif Kembali, Bupati Gunungkidul Kecewa
- Bantul Berlakukan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga 31 Desember 2024
- 150 Kader Adiwiyata SMP N 3 Banguntapan Dilantik, Siap Bergerak Lestarikan Lingkungan
Advertisement
Advertisement