Perayaan Idulfitri 2024, TPST Tamanmartani Tutup Selama 2 Hari
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Operasional TPST Tamanmartani di Kapanewon Kalasan ditutup selama dua hari saat perayaan Idulfitri. Masyarakat pun diminta bijak dan ikut mengolah sampah secara mandiri sehingga tidak menimbulkan permasalahan pada saat Lebaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristiyani mengatakan, persoalan sampah menjadi salah satu fokus yang ditangani pada saat perayaan Idulfitri. Kendati demikian, ia memastikan untuk pengoperasian TPST Tamanmartani akan ditutup pada saat perayaan berlangsung.
Advertisement
BACA JUGA: Pemudik Padati Stasiun, Penumpang Angkutan Umum Naik
“Tutup dua hari. Biaralah pekerja juga bisa ikut libur dan merayakan Hari Raya Idulfitri seperti yang lain,” kata Epi, Minggu (7/4/2024).
Rencananya penutupan TPST Tamanmartani berlangsung pada 10-11 April 2024. Setelah itu, sambung dia, akan kembali dibuka dan beroperasi seperti biasanya.
“Jadi hanya dua hari saja. Tapi, kami juga meminta kepada Masyarakat untuk bijak dan ikut berpartisipasi dalam pengolahan sampah sehingga tidak menjadi masalah saat perayaan Lebaran,” ungkapnya.
Epi mengakui kapasitas pengolahan sampah di TPST Tamanmartani bisa mencapai 50 ton per hari. Kendati demikian, hingga sekarang, pengolahan baru di kisaran 40 ton per harinya.
“Selain berusaha mengoptimalkan dalam proses pengolahan di TPST Tamanmartani, kami juga sudah menyiapkan TPST Minggir agar penanganan sampah di Sleman bisa lebih dimaksimalkan,” katanya.
Dia menambahkan, untuk pelayanan sampah juga ikut libur saat perayaan Idulfitri. Kendati demikian, pada saat pelaksanaan Salat Ied tetap menyiagakan puluhan personel guna membersihkan area di Lapangan Denggung.
“Tidak mungkin dibiarkan sehingga ada petugas untuk membersihkan area lapangan usai Ibadah Salat berlangsung,” katanya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengingatakan kepada jajarannya untuk memastikan perayaan Lebaran dapat berjalan dengan dan lancar. Ia juga mengajak Masyarakat untuk bijak dalam masalah sampah.
Salah satunya berpartisipasi dalam proses pengolahan dengan cara memilah-milah sampah dengan metode recycle reduce dan reuse. Cara ini dibutuhkan agar yang dibuang benar-benar residu yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi.
“Kalau masih ada yang bisa dimanfaatkan, jangan dibuang karena bisa bermanfaat. Semoga kita bisa bersama-sama mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Sleman,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
Advertisement
Advertisement