Advertisement

Haedar Ajak Umat Muslim Bangun Keseimbangan dalam Hidup

Stefani Yulindriani Ria S. R
Rabu, 10 April 2024 - 10:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Haedar Ajak Umat Muslim Bangun Keseimbangan dalam Hidup Haedar Nasir menyampaikan khutbah Idul Fitri di UMY, Rabu (10/4 - 2024). (Dok. Muhammadiyah DIY)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan hakikat puasa yakni agar setiap muslim cukup seperlunya dalam makan, minum, pemenuhan kebutuhan biologis. Menurutnya, hakikat puasa secara lebih luas dapat dimaknai dengan tidak berlebihan dalam urusan dunia.

”Penuhilah semua keperluan hidup itu secara tengahan (tawasuth, tawazun) dan tidak berlebihan,” ucap Haedar dalam Khutbah Idulfitri 1445 H di Lapangan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pada Rabu (10/4/2024).

Advertisement

Menurutnya, realitas saat ini menunjukkan segala masalah dan penyakit kehidupan manusia sering terjadi karena sikap berlebihan, rakus, dan melampaui batas. Makan dan minum yang berlebihan menimbulkan penyakit di tubuh manusia. Penyimpangan, penyalahgunaan, korupsi, konflik, serta prahara dalam kehidupan masyarakat dan bangsa sering terjadi karena nafsu menguasai dan rebutan kepentingan yang berlebihan. 

”Karena nafsu ingin menang melampui batas timbullah penghalalan segala cara dalam segala kontestasi kehidupan. Ketika menang bersikap angkuh diri tanpa rasa syukur. Ketika kalah jatuh diri dan larut dalam kekecewaan berkepanjangan tanpa sikap tawakal. Kontestasi politik, olahraga, dan kehidupan sehari-hari jika disikapi berlebihan banyak menimbulkan masalah seperti saling benci dan permusuhan yang keras dalam hubungan antarmanusia,” kata Haedar.

Baca Juga

Film Dirty Vote Viral, Haedar Nashir: Jangan Diterima secara Mutlak

Perayaan Idulfitri Persyarikatan Muhammadiyah Tahun Ini Diprediksi Tak Berbeda dengan Pemerintah

Haedar Nashir: Yang Menang Jangan Jumawa, yang Kalah Harus Legowo

Hubungan antarbangsa di ranah global menjadi gawat darurat bahkan terjadi perang karena sikap rakus suatu negara. Israel contoh negara yang sangat rakus sehingga menjadi agresor dan penjajah yang jahat. 

Setelah berhasil menduduki tanah Palestina tahun 1948 dan mendirikan negara sendiri, bangsa Zionis itu agresif ingin memusnahkan bangsa dan negeri Palestina. 

”Segala bentuk penjajahan di muka Bumi juga lahir karena kerakusan, yang membuat negeri jajahan menderita berkepanjangan seperti dialami bangsa Indonesia ratusan tahun lamanya,”jelas Haedar.

Selain itu, akibat kerusakan lingkungan hidup global saat ini seperti perubahan iklim, bajir, kerusakan sumber daya alam, dan berbagai bencana alam terjadi karena ulah tangan manusia yang melampaui batas. 

Sementara Islam mengajarkan hidup cukup hasil ikhtiar yang halal dan baik. Sebaliknya jauhi segala hal yang melampaui batas. Sikap ekstrem yang mengarah pada berlebihan (ghuluw) maupun yang mengarah pada penegasian (tafrith) dan mengurang-ngurangkan (tanqis) tidak dibenarkan oleh Ajaran Islam. 

”Ketika harus bernahi mungkar pun mesti dengan cara yang makruf atau baik; di samping dengan hikmah, edukasi yang baik, dan mujadalah yang lebih baik sejalan pendekatan dakwah yang diajarkan Allah,” tegas Haedar.

Haedar mengajak kaum muslimin melalui puasa Ramadan dan Idulfitri untuk membangun sikap hidup tengahan dan tidak berlebihan. ”Setiap muslim mesti bersikap wasathiyah atau atau moderat dalam menjalani kehidupan. Bangun keseimbangan hidup antara ruhani dan jasmani, jiwa dan fisik, individu dan kolektif, ibadah mahdhah dan muamalah, serta antara dunia dan akhirat secara utuh, bermakna, dan bertujuan utama. Di situlah makna hidup manusia yang bermartabat mulia [fi ahsani at taqwim] yang membedakannya dengan makhluk Tuhan lainnya,” jelas Haedar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement