Advertisement

Kemenag Sebut Tak Berwenang Beri Sanksi kepada Penceramah di Tamanan

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 12 April 2024 - 11:37 WIB
Mediani Dyah Natalia
Kemenag Sebut Tak Berwenang Beri Sanksi kepada Penceramah di Tamanan Potongan video saat jemaah meninggalkan lokasi Salat Id di Tamanan, Bantul. - InstagramMerapi_Uncover

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul menyatakan tidak berwenang memberikan sanksi terhadap Untung Cahyono, khatib dalam salat Idulfitri 2024 di Lapangan Tamanan Bantul. 

Sebelumnya ramai beredar video khotbah Untung Cahyono berbau politik dalam salat Idulfitri tersebut. "Bukan ranah kami [Kantor Kemenag Bantul] untuk memberikan sanksi kepada para khatib [yang memberi ceramah tidak sesuai himbauan Kemenag]," kata Kepala Kantor Kemenag Bantul Ahmad Sidqi melalui telepon, pada Jumat (12/4/2024).

Advertisement

Meski begitu, pihaknya akan terus berupaya memasifkan aturan mengenai khotbah keagamaan sesuai dengan SE Menag No.9/2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan kepada Organisasi Masyakat (Ormas), dan tokoh masyakat terkait.

"Agar nantinya [penceramah] tidak mencampur adukkan urusan politik dalam ceramah agama," imbuhnya.

Baca Juga

Khotbah Salat Idulfitri di Tamanan Berbau Politik, Begini Penjelasan Kemenag Bantul

Kemenag Bantul Jelaskan Identitas Penceramah Salat Id di Tamanan Bantul

Materi Khotbah Berbau Politik, Jemaah Salat Id di Tamanan Bantul Bubar

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul, Ahmad Sidqi, mengatakan mengetahui kejadian tersebut pada Kamis (11/4/2024). "Saya juga baru mendapat informasi malam ini [Kamis, 11/4/2024]. Ini saya crosscheck ke jajaran di wilayah tersebut," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (11/4/2024).

Ahmad juga mengakui bahwa di tengah Untung Cahyono memberikan khotbah, ada sebagian jemaah yang meninggalkan lapangan setelah menyimak isi khotbah. "Sebagian jemaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khotbah yang menyindir salah satu ayat Alquran yang mengaitkan dengan kecurangan pemilihan umum [pemilu]," katanya.

Dari keterangan Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan, ada sekitar 25% jemaah yang meninggalkan lokasi. Ahmad menuturkan sebagian jemaah merasa tidak nyaman mendengar khotbah lalu meninggalkan saf salat, dan berangsur diikuti jemaah yang lain. Bahkan sebelum khotbah berakhir, sudah lebih dari separuh jemaah meninggalkan tempat salat.

"Sepanjang pengamatan dan pantauan Bhabinkamtibmas [dari informasi KUA Tamanan yang berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Tamanan], jemaah hanya kecewa dengan isi khotbah dan menggunjingkan panitia yang menggunakan khotib yang demikian," kata Ahmad Sidqi.

Menurutnya kejadian tersebut terjadi lantaran Ketua PHBI Tamanan tidak membicaraan mengenai materi khotbah saat berkoordinasi dengan Untung. "Sewaktu [Ketua PHBI Tamanan] memohon ustaz [Untung Cahyono] menjadi khotib, mereka tidak membicarakan mengenai materi khotbah," katanya.

Sejauh ini, menurut Ahmad tidak ada gejolak yang lebih besar. Ahmad berupaya agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. "Panitia berjanji untuk lebih berhati-hati sehingga tidak terulang di waktu lain," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement