Advertisement
30.701 Hektar Lahan Pertanian Gunungkidul Dipanen, Petani Untung

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul mencatat sudah ada 30.701 hektar (ha) lahan pertanian yang dipanen per Senin (22/4/2024).
Dari luasan tersebut, ada sebanyak 150.375 ton gabah kering giling (GKG) yang dihasilkan. Angka tersebut didapat dengan mengacu hasil ubinan per ha yaitu 5 ton GKG per ha.
Advertisement
Sekretaris DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan total luas tanam lahan pertanian di Gunungkidul mencapai 47.609 hektar. Dengan begitu, lahan yang belum dipanen oleh kelompok tani masih 17.534 ha.
Terdapat dua wilayah yang telah panen di lebih dari 3.000 ha yaitu Semin dengan 4.011 ha, Saptosari dengan 3.339 ha, dan Ponjong dengan 3.828 ha.
BACA JUGA: Lahan Pertanian di Kasihan Terserang Wereng, DKPP Bantul Lakukan Penyemprotan Insektisida
Dia memprediksi total panen padi yang didapat dari musim tanam (MT I) di Gunungkidul dapat mencapai 235.000 ton hingga 240.000 ton GKG.
“Semin merupakan lahan sawah dan sawah tadah hujan. Jadi pada waktu itu curah hujan di Semin bagus,” kata Raharjo dihubungi, Senin (22/4/2024).
Apabila menghitung menggunakan sistem ubinan, maka ubinan padi di Semin mencapai rata-rata 5,625 kilogram (kg) per ubin atau 9 ton per hektar gabah kering panen (GKP). Jika dikonversi dalam satuan GKG maka ada 7,78 ton GKG per hektar.
Kapanewon Tanjungsari menjadi salah satu wilayah dengan luasan lahan panen terkecil mencapai 1.627 ha. Ubinan di Tanjungsari rata-rata mencapai 3,3 kg per ubin atau 5,28 ton GKP per ha atau 4,57 ton GKG per ha.
“Tanjungsari merupakan lahan padi gogo atau lahan kering. Meski tergolong rendah, hasil tersebut masih di atas rata-rata nasional yang mencapai 3 ton GKG per hektar,” katanya.
Panen tersebut, kata Raharjo menguntungkan petani. Harga gabah kering giling di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kg. Hanya, menurut dia petani di Gunungkidul jarang menjual gabah tersebut. Petani hanya akan menjual apabila ada kebutuhan mendesak.
“Sangat menguntungkan panen itu buat petani. Kalau beli beras saja Rp15.500 per kilogram,” ucapnya.
Di lain tempat, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Playen, Wulan mengaku lahan pertanian di Kapanewon Playen kekurangan air sehingga panen yang telah dilakukan tidak sebagus tahun-tahun sebelumnya. Total luas lahan yang telah dipanen di Playen hingga saat ini mencapai 1.833 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Masih Gratis, PT JMJ Tunggu Keputusan Menteri PU Soal Tarif
- Mbah Tupon Jadi Turut Tergugat, Kuasa Hukum Penggugat Ingin Duduk Bersama Selesaikan Perbuatan Melawan Hukum
- Kasus Sengatan Ubur-ubur di Pantai Selatan Bantul Terus Bertambah, Korban Paling Banyak Anak-anak
- Kepala Sekolah Rakyat DIY dari Bantul dan Kulonprogo, Formasi Guru Menyusul
Advertisement
Advertisement