Yasmuri Sebut Hardiknas Jadi Momentum Optimalkan Literasi Pelajar Bantul
Advertisement
BANTUL—Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei sudah tentu harus bisa menjadi momentum pengingat pentingnya penguatan literasi bagi pelajar, khususnya di Kabupaten Bantul.
Sejauh ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul telah berupaya untuk meningkatkan kemampuan literasi bagi pelajar dengan berbagai langkah. Salah satunya yang saya apresiasi adalah langkah Pemkab membangun perpustakaan daerah berstandar nasional di tengah Kota Bantul. “Kalau melihat desain yang akan dibangun perpustakaan itu nanti akan sangat representatif,” ucap Wakil Ketua Komisi D DPRD Bantul, Yasmuri, Minggu (5/5/2024).
Advertisement
Diketahui, bangunan Gedung Layanan Perpustakaan berdiri di atas lahan seluas 3.032 meter persegi yang berlokasi di Jalan Gajah Mada No. 1 Bantul. Bangunan baru tersebut didesain dengan bangunan tiga lantai.
Lantai I akan dijadikan ruang Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA), ruang baca anak, ruang baca difabel, ruang referensi, ruang katalog online, kantin, dan spot swafoto. Lantai II telah direncanakan menjadi ruang baca umum, ruang perkantoran, ruang pengolahan buku, ruang displai naskah arsip kuno, dan ruang pameran.
Sedangkan lantai III bakal digunakan untuk ruang baca digital, ruang pelatihan inklusi sosial, ruang audio visual, coffee shop, dan juga dilengkapi dengan rooftop. “Bayangan saya, satu gedung itu akan jadi pusat pengembangan literasi yang baik,” kata Yasmuri.
Menurutnya, Pemkab Bantul memang sudah seharusnya menciptakan daya tarik bagi masyarakat untuk giat belajar, salah satunya dengan fasilitas modern. Namun begitu, hal lain yang perlu juga ditingkatkan adalah literasi digital. Sehingga pelajar Bantul akan lebih siap beraktivitas di ruang digital.
Media Sosial
Anggota Fraksi PKB DPRD Bantul ini juga menyebut perkembangan penggunaan media sosial di kalangan pelajar di Bumi Projotamansari sejauh ini sudah menunjukkan tren yang positif. “Pelajar-pelajar di Bantul telah memanfaatkan media sosial dengan cukup baik,” kata dia.
Bahkan, imbuh dia, pelajar di Bantul lebih banyak memproduksi konten kreatif yang menarik ketimbang konten-konten negatif. Dia tak memungkiri, pesatnya perkembangan media sosial sangat berpotensi untuk disalahgunakan.
Selain itu, anak-anak muda, khususnya usia pelajar dikhawatirkan lebih banyak mengonsumsi atau justru menyebarkan konten-konten hoaks atau informasi bohong. “Sehingga menyiapkan generasi penerus harus dilakukan dengan serius, siap di dunia nyata dan siap di dunia maya.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
- Progres Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda Sebut Masih Lakukan Kajian HIA
Advertisement
Advertisement