Advertisement

Jadwal Depo Sampah Berubah-ubah, Penggerobak Mengadu ke DPRD Jogja

Alfi Annisa Karin
Rabu, 15 Mei 2024 - 16:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Jadwal Depo Sampah Berubah-ubah, Penggerobak Mengadu ke DPRD Jogja Audiensi para penggerobak dari Komunitas Pengelola TPS Sampah Sisingamangaraja bersama Komisi C DPRD Kota Jogja beberapa waktu lalu. Mereka mengeluhkan soal jam buka tutup depo yang tidak jelas / Dokumentasi Komisi C DPRD Kota Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, UMBULHARJO—Komunitas Pengelola TPS Sampah di Jogja mendatangi Kantor DPRD Kota Jogja. Mereka mengadukan masalah jam operasional depo sampah yang tidak jelas kepada Komisi C DPRD Kota Jogja.

Ketua Komisi C DPRD Kota Jogja Ririk Banowati menyebut para penggerobak mengeluh kareba sejak awal Mei lalu, mereka sulit membuang sampah. Penggerobak kebingungan atas ketidakjelaskan jam buka tutup depo. Imbasnya, ada penggerobak yang bahkan sampai kehilangan pelanggan. Kondisi ini tentu memberikan dampak yang merugikan bagi para penggerobak.

Advertisement

"Mereka kasian juga penggerobak kehilangan pelanggan karena sampah tidak diambil-ambil. Ada yang kehilangan 4 pelanggan. Jadi ada hubungannya dengan ekonomi, mata penceharian mereka," ujar Ririk saat dihubungi, Rabu (15/5/2024).

BACA JUGA: Sidang Pelaku Pembuang Sampah Liar, PN Sleman Vonis Pelaku Bayar Denda Rp1 Juta

Ririk menambahkan, penggerobak mencoba berbagai cara agar tak kehilangan pelanggan. Penggerobak bahkan sampai membayar pihak swasta untuk mengolah sampah-sampah mereka. Biayanya tak sedikit. Ririk mengatakan penggerobak hanya mampu membayar hingga 6 kali pengolahan. Setelahnya, mereka tak lagi sanggup mengolah sampah di pihak swasta.

"Saking tidak mau kehilangan pelanggan. Selain itu kan ada ada pembuang sampah mandiri juga, kemarin kerepotan. Sampah sudah numpuk, mau buang tidak tahu jadwal," tuturnya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencoba memberi solusi. Penggerobak dipersilahkan untuk membuang sampah langsung ke TPS 3R Nitikan. Namun, Ririk menyebut ini justru akan menyulitkan penggerobak. Sebab, ada juga penggerobak yang telah sepuh dan tak bisa membuang lantaran jarak yang jauh.

Ririk meminta DLH Kota Jogja untuk memberikan kepastian jadwal buka tutup depo. Dia juga berharap DLH bisa menggunakan armada truk yang lebih besar dengan kapasitas yang lebih banyak. Sebab, sampah-sampah di depo itu sudah menumpuk berhari-hari, sehingga tak bisa tuntas jika hanya menggunakan armada kecil. Namun, di sisi lain Ririk tak menampik kondisi ini terjadi lantaran keterbatasan kuota pengolahan sampah.

"Kami juga kemarin didampingi DLH, memberikan pengertian bahwa memang yang berfungsi penuh kan baru TPS 3R Nitikan sebanyak 75 ton perhari. Mudah-mudahan dengan TPS 3R Kranon yang sudah mulai beroperasi walau belum sempurna benar, bisa mengurangi beban sampah yang ada di depo-depo," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Direkrut BKKBN, Ribuan Bidan Jadi Pahlawan Cegah Stunting Serta Dapatkan Angka Kredit Profesi

News
| Jum'at, 18 Oktober 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement