Air PDAM Keruh, Tirta Handayani Mulai Uji Coba IPA Seropan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani sedang menguji coba Proyek Instalasi Pengolahan Air (IPA) Seropan di Kalurahan Gombang, Ponjong. IPA senilai Rp37,7 miliar tersebut menjadi solusi atas keruhnya air yang terjadi jika hujan turun.
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunungkidul, Toto Sugiharta mengatakan hujan yang turun memengaruhi kondisi air yang menjadi keruh. Situasi ini sempat dikeluhkan pelanggan yang tersebar di Kapanewon Wonosari bagian timur, Karangmojo, Semanu, dan Ponjong.
Advertisement
“Sebelumnya itu air jadi keruh, warnanya seperti kopi. Soalnya juga air dari sumbernya langsung didistribusikan tanpa pengolahan. Kalau kemarau malah airnya cukup bening,” kata Toto dihubungi, Kamis (16/5).
PDAM Tirta Handayani lantas mengajukan permohonan pembangunan IPA ke Kementerian-PUPR. Melalui Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) DIY, IPA tersebut mulai dibangun pada Juni 2023 dan selesai pada akhir Desember 2023.
Baca Juga
Proyek Pengolahan Air Senilai Rp37,7 Miliar di Seropan Dimulai, Target Kelar Akhir Tahun Ini
Dinilai Belum Standar, Lokasi Pembangunan IPA Seropan Diperluas
Tak Cuma Seropan, Ini 2 Sungai Bawah Tanah di Gunungkidul yang Bakal Dioptimalkan
Saat ini, IPA tersebut masih dalam tahap uji coba. Selain itu, hujan juga belum turun, sehingga pengecekan kondisi air belum dapat dilakukan secara maksimal. Penyerahan IPA untuk dioperasionalkan pun belum dilakukan.
“Uji coba sebenarnya ya baru dapat dilihat ketika air baku keruh. Dari situ fungsi instalasi pengolahan IPA dapat berfungsi sesuai harapan awal kami mengajukan pembangunan atau tidak,” katanya.
Selain memperbaiki kondisi air untuk kapasitas 80 liter/ detik, keberadaan IPA Seropan juga menambah cakupan kapasitas sebesar 20 liter/ detik. 20 liter/ detik dapat menyasar 2.000 sambungan rumah (SR) baru. Adapun total pelanggan PDAM Tirta Handayani mencapai sekitar 61.500 Kepala Keluarga (KK) atau SR.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Permukiman dan Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Yuliana Dwi Arsanti mengatakan air baku IPA Seropan berasal dari sungai bawah tanah.
“IPA Seropan kan sebenarnya memang sudah ada sebelum pembangunan dari BPPW DIY, Juni 2023 lalu. Tapi memang kapasitasnya kurang,” kata Yuliana.
Menurut Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, konsumsi air bersih per hari di Gunungkidul mencapai 50 juta liter. Air tersebut dikonsumsi baik warga maupun hewan ternak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Kamis 21 November 2024
- Diskriminasi Masih Marak, Jurnalis Perlu Mengadvokasi Kelompok Minoritas
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 21 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Kamis 21 November 2024: Di Kantor Kelurahan Condongcatur
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda DIY Produktifkan Lahan Kadar Keasaman Tinggi di Galur
Advertisement
Advertisement