Advertisement

Mantan Sekda dan Bupati Berebut Rekomendasi Gerindra dalam Pilkada Sleman

Catur Dwi Janati
Kamis, 23 Mei 2024 - 16:27 WIB
Arief Junianto
Mantan Sekda dan Bupati Berebut Rekomendasi Gerindra dalam Pilkada Sleman Ilustrasi Pilkada / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Penjaringan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati lewat gerbong partai Gerindra Sleman resmi ditutup. Mantan Sekda Sleman, Harda Kiswaya dan Bupati petahana, Kustini Sri Purnomo menjadi dua dari tiga pendaftar untuk berebut rekomendasi bakal calon bupati di penjaringan partai Gerindra.

Ketua DPC Gerindra Sleman, Sukaptana menerangkan penjaringan bakal calon kepala daerah lewat DPC Gerindra Sleman telah ditutup pada 18 Mei lalu. Selama dibuka sekitar dua pekan, ada delapan nama yang mendaftar pada penjaringan bakal calon kepala daerah di Partai Gerindra. Tiga nama melamar untuk posisi bakal calon bupati, sedangkan lima nama lainnya bersaing untuk mendapatkan rekomendasi bakal cakon wakil bupati. "Calon bupati yang sudah mendaftar itu pertama mantan Sekda, pak Harda Kiswaya, lalu pak Haji Sukamto, lalu ibu Kustini Sri Purnomo," terang Sukaptana pada Kamis (23/5/2024)

Advertisement

Nama Harda dan Kustini yang mendaftar dalam penjaringan bakal calon bupati di penjaringan Gerindra Sleman, menambah panjang rentetan persaingan keduanya untuk mendapatkan rekomendasi partai. Baik Kustini maupun Harda sebelumnya sama-sama telah melamar untuk posisi bakal calon bupati di partai Nasdem, PKB dan PDI Perjuangan.

Bedanya, Harda juga mengajukan lamarannya di partai Golkar, sedangkan PAN yang tidak membuka penjaringan di Sleman mantap mengusung Kustini untuk maju di Pilkada mendatang. 

Tak hanya pada posisi bakal calon bupati, persaingan untuk mengantongi rekomendasi juga terbilang ketat di posisi bakal calon wakil bupati. Lurah Condongcatur, Reno Sangaji dan Lurah Banyurejo, Saparjo berebut rekomendasi bakal calon wakil bupati dari Gerindra. Sebelumnya nama keduanya juga santer diberitakan masuk pada penjaringan partai lain.

Selain dua nama lurah yang berkompetisi memburu rekomendasi bakal calon wakil bupati, ada tiga orang lainnya yang juga memperebutkan posisi yang sama dalam penjaringan Gerindra. Ketiga orang tersebut di antaranya adalah anggota DPRD DIY dari Partai Golkar, Nurcholis Suharman. Lalu ada kader partai Gerindra, Wulan yang memiliki latar wiraswasta. Sementara satu orang pelamar bakal calon wakil bupati lainnya disebut Sukaptana merupakan tokoh Muhammadiyah.

Setelah penjaringan ditutup, Gerindra akan melakukan rapat internal di DPC. Setelahnya para kandidat akan dipanggil untuk menjalani wawancara pada tahap fit and proper test. Kemudian nama-nama yang tersaring akan diusulkan ke DPD Gerindra DIY untuk selanjutnya DPP Gerindra yang akan mengeluarkan surat rekomendasi. "Ini kan sudah pendaftaran lalu akan saya akan adakan penyaringan, kan disaring mengerucut nanti beberapa nama yang akan saya usulkan," lanjutnya. 

Dengan bekal enam kursi yang dimiliki Gerindra Sleman dalam Pileg, Gerindra harus menjalin koalisi dengan partai lain agar bisa mengajukan calon kepala daerahnya di Pilkada. "Kami sudah komunikasi intensif itu dengan Golkar, dengan PPP yang itu juga intens. Lalu ada tambah lagi dari PKS, Nasdem dan kemungkinan PKB," tegasnya.

BACA JUGA: Kembali Usung Kustini di Pilkada Sleman, PAN Tak Buka Penjaringan Bakal Calon Bupati

Sebelumnya Ketua DPD PAN Sleman, Raudi Akmal bila PAN telah berkomunikasi dengan sejumlah partai lain untuk menjalin koalisi termasuk dengan Gerindra. "Kami tentunya sangat terbuka oleh semua partai. Kami komunikasi juga dengan teman-teman PKS, komunikasi dengan Nasdem, komunikasi dengan Gerindra, komunikasi dengan Golkar dan semua partai," ujarnya.

Raudi menambahkan bila dengan enam kursi legislatif yang dimenangkan PAN di Sleman belum cukup untuk mencalonkan kepala daerah sendiri. Sehingga membutuhkan koalisi dengan partai yang lain. "Kita harus mencari partai-partai politik yang memiliki visi dan misi sejalan dengan PAN," tegasnya. 

Sementara itu Ketua DPD Nasdem Sleman, Surana sebelumnya juga menyatakan kemungkinan partainya menjalin koalisi di luar koalisi partai di Pilpres. Nasdem Sleman lanjut Surana telah menjalin komunikasi ke sejumlah partai untuk persiapan Pilkada mendatang. 

"Mungkin sekali, kalau itu dari koalisi pilpres kan sudah kita komunikasi, sudah intens. Sudah intens kita komunikasinya, terus ini kita mau komunikasi dengan partai Golkar, Gerindra, kita sudah komunikasi juga kok dengan Partai Gerindra, PKS, Golkar beberapa waktu lalu sudah ketemu, ketua-ketua, sama ketua fraksi, untuk koalisi itu sudah komunikasi," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

50 Ribu Anak Palestina Kekurangan Gizi

News
| Minggu, 16 Juni 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Makan Murah di Jogja: Berburu Street Food di Kotabaru

Wisata
| Minggu, 09 Juni 2024, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement